Kebijakan Kontroversial Trump Lemahkan Pasar Asia
- CNBC
VIVA.co.id – Pasar saham Asia pagi ini dibuka turun setelah investor melihat reaksi internasional terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang telah membuat mata uang dolar tertekan.
Trump dalam keputusannya telah mengkritik beberapa negara dan akan memblokir masuknya para pengungsi yang datang dari tujuh negara muslim ke Amerika Serikat dalam jangka waktu empat bulan.
Dilansir dari laman CNBC, pada Senin 30 Januari 2017, Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka turun 0,49 persen, sedangkan Indeks Australia ASX 200 turun sebesar 0,96 persen. Sementara bursa China, Singapura, Hongkong, Korea Selatan dan Taiwan tutup.
Turunnya Indeks Nikkei 225 Jepang disebabkan oleh data penjulaan ritel Desember 2016 yang hanya naik 0,6 persen atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,3 persen.
Selain itu, Saham Toshiba juga tercatat turun sebesar 3,19 persen pada awal perdagangan, setelah jatuh sebanyak 5,8 persen akhir pekan lalu karena adanya skandal akuntansi yang menjerat Toshiba.
Sementara itu, secara keseluruhan akibat kebijakan imigrasi Trump, indeks dolar AS terhadap seluruh mata uang dunia berada di level 100,42 atau lebih rendah dari pekan lalu yang sebesar 105 setelah Dow Jones Industrial Average naik di atas level 20.000.
Sedangkan di pasar mata uang yang lebih luas, mata uang yen menguat 0,29 persen terhadap dolar AS yaitu sebesar 114,73 per dolar AS, sementara dolar Australia diperdagangkan pada US$0,75. (one)