Pendiri Google Ikut Demo Tolak Larangan Imigran Masuk ke AS

Sergey Brin ikut menentang larangan imigran negara muslim masuk AS
Sumber :
  • Twitter/@ashyhajjam

VIVA.co.id – Respons seragam muncul dari petinggi perusahaan teknologi dunia atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang melarang imigran dari tujuh negara muslim masuk ke AS. 

Pilu, Ayah Rela Jual Ginjal Demi Beli Tenda untuk Tempat Tinggal Anak

Salah satu petinggi yang turut mendukung protes kebijakan kontroversial, yaitu Sergey Brin. Pria asal Rusia itu merupakan salah satu pendiri Google. 

Dikutip dari The Verge, Minggu 29 Januari 2017, Brin larut dalam massa yang memprotes kebijakan Trump itu di Bandara San Francisco, AS. Dia datang dan menolak larangan tersebut, karena dia merupakan seorang imigran. 

4 Bulan, Lebih dari 1000 Orang Tewas di Suriah, 300 Anak-anak

"Saya di sini, karena saya adalah imigran," ujar Brin kepada media yang menanyainya. 

Keluarga Brin asalnya dari Uni Soviet. Keluarga Brin, kemudian pindah ke AS pada 1979, untuk menghindari penganiayaan Yahudi, yang saat itu sedang gencar dilakukan. 

Lagi, Bocah Imigran Tewas di Tahanan Perbatasan AS-Meksiko

Dalam keterangannya, Brin menegaskan, dia datang ikut demonstrasi dalam kapasitas sebagai pribadi bukan mewakili perusahaan. Kedatangan Brin di Bandara San Francisco itu menarik perhatian massa di lokasi. Mereka meminta foto bersama dan mengunggah postingan di Twitter tentang dukungan Brin tersebut. 

Presiden AS Donald Trump menolak masuknya pengungsi dan warga dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Tujuh negara tersebut yakni Iran, Irak, Suriah, Libia, Sudan, Somalia dan Yaman.

Ilustrasi ginjal.

Miris, Pengungsi Suriah Jual Ginjal dan Liver Demi Bertahan Hidup

Fakta ini terungkap lewat rekaman saluran media yang berbasis di AS

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2020