Kominfo Jaring 10 Ribu 'Tentara' Siber

Ilustrasi-teroris siber.
Sumber :
  • Pixabay/Tigerlily

VIVA.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menjaring 10 ribu ‘tentara’ siber Indonesia untuk membela dan memperkuat pertahanan siber bangsa.

Pusat Operasi Keamanan Diluncurkan, Jaga-jaga Serangan Siber

Melalui Direktorat Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, ‘tentara’ siber tersebut diharapkan dapat mengatasi minimnya jumlah orang di bidang siber. Sebab, Indonesia saat ini terbilang kekurangan bakat ahli keamanan siber. Kondisi ini menimbulkan masalah nyata dalam industri strategis, pertahanan, kesatuan bangsa, dan bisnis.

Dengan program 'Born To Control', Kominfo menjaring sekitar 10 ribu kandidat gladiator keamanan siber Indonesia. Penjaringan tersebut akan dilakukan per 30 Januari 2017.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Pelaksana Tugas (Plt) Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Kominfo, Noor Iza, mengatakan, usai peluncuran program ‘Born To Control’ akan dilakukan roadshow ke-10 kota Indonesia, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Samarinda, Makassar, dan Manado.

"Roadshow bertujuan mengajak masyarakat luas, khususnya para generasi muda, berumur 17 tahun ke atas yang berpendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi untuk mengikuti ajang ini," ujar Noor dalam keterangan tertulisnya, Jumat 27 Januari 2017.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar

Noor menjelaskan, program ‘Born To Control’ ini dirasa penting, untuk mengatasi ketimpangan kemajuan teknologi dan jumlah sumber daya manusia yang ada. Pada akhirnya, program ini akan mengokohkan kedaulatan bangsa dengan meningkatkan peran keamanan siber dapat menangkal perang siber nantinya.

"Hal ini juga dirasakan penting agar pemerintah seyogyanya tidak lagi mengimpor atau mendatangkan tenaga ahli luar dalam penanganan masalah cyber security di negeri ini," tuturnya. (art)

Ilustrasi perempuan menggunakan ponsel.

Perempuan Bergerak Lindungi Ruang Digital

Risiko serangan siber bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu individu, organisasi, bahkan negara.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024