Uniqlo Bakal Jual Busana Muslim di Kanada
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Retailer fesyen asal Jepang, Uniqlo akan meluncurkan lini busana muslim di Kanada pada Februari 2017 mendatang. Koleksi yang dikeluarkan, seperti hijab, abaya, gaun panjang, tunik, dan celana yang banyak dipakai di Asia Tenggara.
Desainer Uniqlo, Hana Tajima mengatakan bahwa koleksi yang dibuatnya untuk semua kalangan, yang ingin mengenakan busana dengan estetika lebih sopan. Koleksi musim semi dan panas 2017 ini akan dijual di dua toko Uniqlo di Kanada, yakni di Toronto Eaton Centre dan Yorkdale Mall pada 24 Februari 2107.
"Uniqlo sangat memperhatikan permintaan konsumen dan ada permintaan konsumen untuk busana muslim dan kami senang untuk membuatnya. Pasar sangat beragam dan kami berharap mendapat respons positif," kata Kat Adams, juru bicara Uniqlo, seperti dilansir dari The Star.
Adapun koleksi busana muslim yang akan diluncurkan Uniqlo terdiri atas 30 item dalam 81 warna dan pola yang akan tersedia di 15 negara. Adapun harga koleksi tersebut di Kanada mulai Rp105 ribu untuk penutup kepala, sekitar Rp530 ribu untuk hijab hingga Rp1 jutaan untuk gaun panjang.
Koleksi musim semi dan panas, termasuk rok dan celana panjang, tunik yang bisa disatukan seperti baju kurung, gaun hitam panjang dengan leher tinggi dan lengan panjang terinspirasi oleh abaya Saudi, serta jilbab dan inner. Namun, Uniqlo tidak menjual koleksi seperti burka, yang menutupi kepala hingga ujung kaki, atau niqab, yang menutupi wajah.
"Kami mulai di Asia Tenggara, dengan pasar lokal di sana dan bertumbuh. Setiap musim kami membawanya ke negara-negara baru dan responsnya fantastis, tidak hanya dari masyarakat Muslim," ujar Tajima.
Uniqlo telah menjual pakaian muslim di negara lain sejak tahun 2015 dan mereka bukan satu-satunya retail fesyen yang melakukannya. Pada tahun 2014, rumah mode Dolce & Gabbana, DKNY, Zara dan Mango telah meluncurkan koleksi pakaian muslim dalam berbagai ukuran dan harga.
Riset pasar oleh DinarStandard pada tahun 2015 melaporkan bahwa belanja konsumen Muslim global untuk makanan dan gaya hidup mencapai US$,8 triliun pada tahun 2014 dan diproyeksikan akan meningkat menjadi US$2,6 triliun pada 2020 mendatang.