Ini Kelebihan Bandara Kulon Progo Pengganti Adi Sutjipto

Maket Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.
Sumber :
  • Biro Pers Setpres

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah memutuskan pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo segera dilanjutkan setelah tujuh tahun mangkrak. Maka hari ini, 27 Januari 2017, pembangunan bandara dimulai dengan prosesi "Babat Alas Nawung Kridho" di Dusun Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Presiden mengatakan, pembangunan bandara baru ini dilandasi oleh semakin terbatasnya kapasitas terminal Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta, sehingga daya tampung penumpang menjadi satu hal yang menjadi perhatian pemerintah. 

Menurut dia, Bandara Adisutjipto sebenarnya hanya mampu menampung kapasitas sebanyak 1,6 juta orang, namun sekarang Bandara itu telah dipakai hingga sebanyak 7,2 juta orang, sehingga sangat ramai sekali dan ini menjadi sebab kenapa pembangunan bandara baru harus segera dimulai.

Buntut Letusan Gunung Lewotobi, Satu Bandara di Muamere Ditutup

"Ini sudah ramai sekali, mau tidak mau ya harus segera dimulai (pembangunan bandara baru)," tegas Presiden, dikutip dari keterangan resmi Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Ia mengungkap, pembangunan Bandara Kulon Progo seluas 587 hektare ini akan dilakukan dalam dua tahap, di mana pada tahap pertama bandara akan mampu menampung pergerakan penumpang hingga sebanyak 14 juta orang, sedangkan jika tahap dua selesai maka akan bertambah hingga sebanyak 20 juta orang.

 Kolaborasi Strategis TIngkatkan Layanan Bandara di Indonesia dengan Teknologi Mutakhir

"Karena memang turis yang datang ke Yogyakarta ini semakin hari semakin meningkat karena kebudayaan selalu dipelihara di Daerah Istimewa Yogyakarta ini," imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan target selesainya pembangunan bandara baru ini, Presiden meminta kepada seluruh pihak untuk bisa segera menyelesaikan seluruh proses baik itu Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan seluruh perizinan. Bandara ini pula di targetkan dapat selesai pada pertengahan 2019. (ren)

Ilustrasi pesawat di Bandara Lombok (Satria)

Bandara Bima Batalkan Penerbangan karena Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi

Pembatalan penerbangan dari Bandara Bima dilakukan pada Selasa siang, 12 November 2024 hingga abu vulkanik menghilang.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024