Penyaluran Kredit BNI Lampaui Target Nasional, Naik 20,6%
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Perbankan pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan kredit 2016 sebesar 20,6 persen. Angka tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia secara umum per November 2016 mencapai 8,5 persen.
Wakil Direktur Utama BNI, Suprajarto mengatakan, kredit yang disalurkan BNI hingga akhir tahun 2016 mencapai Rp393,28 triliun atau meningkat dibandingkan periode sama 2015, yang tercatat sebesar Rp326,11 triliun.
Suprajarto menjelaskan, penyaluran kredit sebesar Rp286,1 triliun atau 72,7 persen berasal segmen bisnis banking. Sementara, sebesar Rp65,1 triliun atau 16,5 persen ke segmen konsumer banking.
"Sisanya sebesar 11,8 persen disalurkan melalui kantor-kantor cabang luar negeri dan perusahaan-perusahaan anak," ujarnya di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.
Ekspansi kredit yang terus dilakukan menunjukkan fungsi intermediasi BNI berjalan dengan baik, ditunjukkan oleh rasio deposit terhadap pinjaman naik dari 87,8 persen menjadi 90,4 persen.
Kredit melalui segmen bisnis banking sebesar Rp95,8 triliun disalurkan melalui segmen korporasi yang mampu tumbuh 21 persen, dan kredit kepada BUMN sebesar Rp78,3 triliun atau tumbuh 33,3 persen. Sementara, kredit kepada segmen menengah dan kecil masing-masing tumbuh 19,9 persen dan 20,5 persen.
Selain itu, kredit ke segmen konsumer banking, terutama melalui pinjaman payroll yang tumbuh 128,1 persen dengan outstanding per 31 Desember 2016 mencapai Rp8,9 triliun. Kredit Perumahan atau KPR per 31 Desember 2016 mencapai Rp36,4 triliun atau tumbuh lima persen, dan kartu kredit mencapai Rp10,5 triliun atau tumbuh 7,5 persen.
"Pertumbuhan kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental yang kuat di mana tingkat kecukupan permodalan tetap terjaga baik pada level 19,4 persen."
Sementara NPL Net juga membaik dari 0,9 persen pada akhir tahun 2015 menjadi 0,4 persen pada akhir 2016. Secara fundamental, cadangan kerugian penyusutan nilai (CKPN) juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat rasio naik dari 140,4 persen di 2015 menjadi 146 persen pada 2016. (mus)