Trump Teken Proyek Tembok Perbatasan, Dolar Makin Loyo
- Shutterstock
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani pembangunan tembok sepanjang perbatasan AS dan Meksiko. Perintah eksekutif tersebut adalah salah satu janji yang direalisasikan Trump saat dirinya melakukan kampanye di depan masyarakat.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memandang, kebijakan tersebut memberikan tekanan terhadap dolar AS hingga saat ini terus turun 15 poin di level Rp13.325 per dolar AS berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia (BI).
"Walaupun Dow Jones naik ke level tertinggi setelah Trump sepakat membangun tembok perbatasan Meksiko, dolar index justru anjlok," ujarnya di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.
Selain pembangunan tembok, Trump juga meneken rencananya soal deportasi pendatang tak terdokumentasi. Perintah itu termasuk mengancam akan menarik dana bagi kota-kota 'suaka' untuk ilegal imigran seperti New York dan kota-kita lainnya, seperti Los Angeles, Denver, San Diego, Austin dan Boston yang selama ini dianggap tidak pernah menahan para tamu tak diundang.
Seperti diketahui, membangun tembok sepanjang 3.200 km adalah janji Trump yang paling santer selama ia berkampanye. Perintah Eksekutif yang ditandatangani pada Rabu 26 Januari 2017, itu berarti penambahan 5.000 agen patroli dan juga 10 ribu petugas bea cukai.
Di samping itu, Rangga menambahkan, penurunan dolar milik paman Sam tersebut sebagian juga dijelaskan oleh penguatan poundsterling yang sebelumnya melemah tajam.
"Setelah rilis angka penjualan rumah AS nanti malam, fokus akan beralih ke revisi PDB pada Jum’at malam, sembari menunggu kebijakan lanjutan dari Trump," tuturnya.