Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Inflasinya Cuma Enam Bulan

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Pencabutan subsidi listrik bagi golongan rumah tangga mampu atau 900 Volt Ampere disebut dapat mengerek inflasi. Namun, dampak pencabutan subsidi itu diperkirakan hanya terjadi pada enam bulan pertama. 

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, laju kenaikan inflasi tetap akan dijaga sesuai dengan target pemerintah. Pencabutan subsidi itu, sudah masuk dalam hitung-hitungan pemerintah. 

"Walaupun memang akibat kita kurangi subsidi listrik, tentu (inflasi) akan naik. Tapi memang hanya sebentar, selama enam bulan atau turun kembali," kata Kalla usai diskusi Transportasi Outlook 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis 26 Januari 2017. 

Saat Jusuf Kalla Cerita ke Gus Miftah Tentang Kisah Inspiratifnya

Wapres melanjutkan, untuk menghindari tingkat inflasi yang semakin tinggi, pemerintah bersama Bank Indonesia harus segera mengambil langkah pencegahan. Sebab, bila tidak ditekan, target inflasi 2017 sebesar empat plus minus satu persen akan sulit tercapai.

"Kita tetap jaga empat plus minus satu persen," kata dia. 

Pandemi COVID-19 di Indonesia Membaik, Masyarakat Diminta Tetap Prokes

Meski demikian, Kalla belum bisa memprediksi inflasi hingga akhir tahun. "Sekarang baru bulan Januari, kita belum bisa memperkirakan inflasi seluruh tahun bagaimana," kata JK. 

Realisasi inflasi selama 2016 berada pada angka 3,02 persen. Angka tersebut sesuai target yang ditetapkan pemerintah yang berada di kisaran empat plus minus satu persen. (art)

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

JK mengingatkan untuk berhati-hati terhadap wacana penundaan Pemilu 2024. Konstitusi sudah mengamanatkan Pemilu digelar lima tahun sekali.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022