8 Orang Ini Punya Kekayaan Setara Setengah Penduduk Dunia

Bill Gates.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVA.co.id – Delapan orang ini tercatat miliki kekayaan setara dengan kekayaan 3,6 miliar orang di dunia. Catatan itu menunjukkan angka kemiskinan dunia cukup tinggi. Hal tersebut disampaikan dalam laporan terbaru Oxfam Internasional dalam pertemuan para pemimpin bisnis dan politik di Davos Swiss pekan lalu.

Viral Manusia Rp 2.000 Triliun Makan Gultik Blok M, Simak Profil Lengkapnya

Dalam laporan berjudul 'An Economic For The 99 Percent' menunjukkan, kesenjangan antara kaya dan miskin jauh lebih besar dari apa yang diperkirakan. Dari laporan itu juga merinci seberapa besar bisnis dan kekayaan orang-orang yang selama ini memicu ketimpangan, menghindari pajak, mengurangi upah dan gunakan kekuasaan untuk pengaruhi politik. 

Direktur Eksekutif Oxfam Internasional, Winnie Byanyima, mengatakan data tersebut sangat menggelikan ketika begitu banyak kekayaan dimiliki oleh satu orang dibandingkan 10 orang yang memiliki kekayaan kurang dari US$2 per hari. Ketimpangan ini menjebak ratusan juta orang dalam kemiskinan dan merusak demokrasi.

Jarang Terjadi, Miliarder Ini Pilih Pakai Bajaj Buat Harian

"Di seluruh dunia, orang-orang yang tertinggal, upah mereka stagnan, sedangkan bos bawa pulang jutaan dolar. Pelayanan kesehatan dan pendidikan dipotong perusahaan, orang super kaya hindari pajak, suara mereka diabaikan dan pemerintah menyanyi untuk bisnis serta elite kaya," jelas Winnie dikutip dari keterangan resminya, pada Rabu, 25 Januari 2017.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa bagaimana ekonomi dunia rusak karena menyalurkan kekayaan ke elite kaya dengan mengorbankan masyarakat termiskin, yang sebagian besarnya adalah perempuan. Orang terkaya mengumpulkan kekayaan mereka di tingkat yang mengagumkan hanya dalam 25 tahun.

Punya Harta Ribuan Triliun, Warren Buffet Masih Terapkan 11 Kebiasaan Hemat Ini

Untuk menempatkan angka tersebut dalam sebuah perspektif, maka setidaknya Anda perlu menghabiskan US$1 juta setiap hari selama 2.738 tahun untuk menghabiskan US$1 triliun. Sedangkan tujuh dari 10 orang hidup di negara yang telah melihat peningkatan ketidaksetaraan dalam 30 tahun terakhir.

Oxfam juga mencatat, Antara 1988 dan 2011 pendapatan dari 10 persen termiskin meningkat hanya US$65. Sedangkan pendapatan dari terkaya mengalami pertumbuhan sebanyak satu persen, tumbuh US$11.800 atau sekitar 182 kali lebih banyak dari orang termiskin.

Winnie mengungkapkan, kemarahan publik atas ketimpangan pendapatan itu sudah menciptakan gelombang kejutan politik di seluruh dunia tanpa kita sadari. Ketimpangan telah dikatakan sebagai faktor signifikan dalam pemilihan Donald Trump di Amerika Serikat, pemilihan Presiden Duterte di Filipina dan Brexit di Inggris.

"Jutaan orang telah ditinggalkan oleh ekonomi yang rusak dan membutuhkan solusi, bukan kambing hitam. Itulah sebabnya Oxfam menetapkan pendekatan akal sehat baru untuk mengelola ekonomi kita. Sehingga mereka bekerja untuk mayoritas dan bukan hanya pada beberapa orang beruntung," tegasnya.

Adapun usul Oxfam Internasional untuk mengatasi ketimpangan itu yaitu:

1. Oxfam meminta perekonomian lebih memanusiakan manusia dan meminta pemerintah untuk meningkatkan pajak atas kekayaan dan pendapatan yang tinggi guna memastikan tingkat yang lebih dan untuk menghasilkan dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam kesehatan, pendidikan dan, penciptaan lapangan kerja.

2. Bekerja sama untuk memastikan pekerja dibayar dengan upah yang layak dan menghentikan aksi penghindaran pajak. 

3. Perusahaan perlu memberi dukungan yang bermanfaat bagi pekerja dan masyarakat mereka serta bukan hanya pemegang saham mereka.

4. Membantu untuk membongkar hambatan guna kemajuan ekonomi perempuan seperti akses ke pendidikan dan beban yang tidak adil dari pekerjaan perawatan yang belum dibayar.

5. Oxfam menyerukan para pemimpin bisnis untuk memainkan peran mereka dalam membangun ekonomi manusia. Forum Ekonomi Dunia memiliki kepemimpinan responsif dan bertanggung jawab sebagai tema utama tahun ini. Mereka bisa mulai dengan membayar pajak mereka yang adil dan dengan memastikan bisnis mereka membayar upah layak. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya