Jutaan Masyarakat Mampu Manfatkan Subsidi Listrik 450 VA
- Istimewa
VIVA.co.id – Bank Indonesia dan pemangku kepentingan terkait, telah menyelesaikan High Level Meeting Koordinasi Pengendalian Inflasi oleh Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi dan Kelompok Kerja Nasional TPI Daerah pada hari ini, Rabu 25 Januari 2017.
Dari hasil pertemuan tersebut, pemerintah berencana untuk kembali meninjau ulang gelontoran subsidi listrik untuk pelanggan 450 volt ampere (VA), agar penyalurannya tepat sasaran. Sebab, sampai saat ini, masyarakat yang mendapatkan subsidi tersebut tidak masuk dalam kategori penerima subsidi.
"Tadinya sudah dapat subsidi, direncanakan tidak dapat. Sebetulnya (sebagian dari penerima subsidi) bukan kelompok orang miskin," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta.
Darmin mengatakan, pertemuan tersebut menyepakati, tantangan yang akan dihadapi untuk mengendalikan inflasi pada tahun ini berasal dari administered price (harga yang diatur oleh pemerintah), dan volatile food (harga pangan yang bergejolak). Ini yang akan diantisipasi oleh pemerintah maupun BI.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, rencana tersebut sejatinya telah disampaikan kepada dewan parlemen, pada saat pembahasan penyesuaian alokasi penyaluran subsidi 900 VA.
Namun, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan menduga, adanya masyarakat kelas mampu yang justru masih memanfaatkan subsidi listrik untuk golongan 450 VA. Bahkan, jumlah masyarakat mampu yang mendapatkan subsidi tersebut mencapai jutaan orang.
"Ada keyakinan, yang golongan mampu mengambil. Pernah dihitung angkanya, ada empat juta orang. Jadi, seharusnya, yang wajar (mendapatkan subsidi) tetap yang tidak mampu membayar," kata Suahasil. (asp)