TPP Batal, Kadin Genjot Ekspor ke ASEAN
- Dokumentasi Kadin
VIVA.co.id – Pasca Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi dilantik Jumat lalu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan berupaya mendorong penguatan kerja sama antar negara di ASEAN, yang relatif masih rendah. Namun berpotensi tinggi untuk ditingkatkan.
"Ekspor Indonesia ke ASEAN masih sekitar 20 persen. Padahal, potensi pasar di ASEAN sangat tinggi. Makanya, kita perlu perkuat perdagangan ke ASEAN, memperkuat platform ASEAN," ucap Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roslani, di Jakarta pada Selasa, 24 Januari 2017.
Donald Trump yang resmi dilantik menjadi presiden Amerika Serikat, pada Jumat lalu memberikan pernyataan untuk menarik diri dari perjanjian perdagang Trans-Pasifik. Pada hari ini Trump telah menandatangani pengunduran diri AS terhadap TPP.
Menurutnya, bubarnya TPP tidak banyak merugikan Indonesia, karena level perdagangan Indonesia dengan beberapa negara anggota TPP berbeda jauh, dibanding terhadap negara-negara ASEAN. "Tanpa TPP posisi Indonesia lebih bagus," katanya.
Perlu diketahui, bahwa keanggotaan TPP terdiri dari 12 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Peru, dan empat negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura, Brunei dan Vietnam. Blok ekonomi TPP mencakup 40 persen perekonomian dunia.