Tanpa Kehadiran AS, TPP Dipastikan Bubar
- BBC
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi meneken surat perintah atas keluarnya AS dari salah satu anggota perjanjian kemitraan Trans Pasific Partnership. Ini merupakan realisasi atas salah satu janji Trump saat masa kampanye.
Ekonom PT Bank Central Asia David Sumual memandang, mundurnya AS dari blok perdagangan tersebut, secara tidak langsung sama saja dengan membubarkan TPP. Menurut dia, TPP tidak akan bisa kembali berjalan tanpa kehadiran negeri Paman Sam itu.
“Pencetus dan penggerak TPP itu AS. Presiden Barrack Obama yang mendorong itu. Kalau AS tidak ada, sudah tidak bisa lagi. Untung kita (Indonesia) belum ikut,” jelas David saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa 24 Januari 2017.
David menilai, TPP hanya menguntungkan negara-negara seperti Vietnam dan Laos, yang saat ini mengejar pangsa pasar di negeri adi daya tersebut. Namun bagi Indonesia sendiri, TPP bukanlah satu-satunya perjanjian perdagangan yang bisa diikuti.
Dalam kesempatan yang sama, Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede mengatakan, mundurnya AS dari TPP memang akan berdampak secara tidak langsung bagi Indonesia, meskipun sejatinya pemerintah Indonesia masih mengkaji perjanjian tersebut.
“Kalau kita bisa masuk TPP, ekspor kita akan menjadi luas produknya karena diterima oleh seluruh negara anggota,” katanya.