10 Penari Balet Terbaik Dunia Siap Tampil di Indonesia
- VIVA.co.id/
VIVA.co.id – Menggambarkan tarian yang satu ini, tak cukup hanya menggunakan kata indah. Tari balet klasik telah ada di Indonesia selama 89 tahun, dan selama itulah tarian bergenre non tradisional ini telah memikat para penikmat seni.
Pertama hadir di Indonesia pada 1929, ditandai dengan kunjungan Anna Pavlova dan grup tarinya. Sejak saat itu, tari balet terus menerus mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti, dengan berdirinya sekolah tari balet di kota-kota besar.
Kemajuan dalam dunia tari Indonesia ditandai dengan kemunculan organisasi seni independen non profit, salah satunya adalah Indonesia Dance Society (IDS). Tak hanya memperkenalkan dan mempromosikan balet, IDS juga mengadakan pertunjukan dan kompetisi balet berskala nasional dan internasional.
Kali ini, untuk pertama kalinya, sekolah yang pernah mengadakan National Ballet of China: Raise the Red Lantern ini menggelar acara bertajuk International Ballet Star Gala (IBSG), di Taman Ismail Marzuki, pada 4 Februari 2017, pukul 19.30.
Acara yang akan berlangsung selama dua jam ini menampilkan ballerina terbaik dari berbagai negara, seperti Amerika, Kanada, Rusia, Denmark, dan Korea.
"Acara berskala internasional ini, tentunya akan menjadi suguhan luar biasa bagi pecinta seni balet. Karena, menampilkan 10 Principal dancers yang mempertunjukkan karya kontemporer klasik balet, seperti Swan Lake, Don Quixote, Carmen dam Gisella,"kata Juliana Tanjo dalam jumpa pers yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Senin 23 Januari 2017.
Lebih lanjut, Juliana yang merupakan Founder dan Managing Director IDS menjelaskan, betapa sulitnya bagi seorang penari balet untuk bisa mendapat posisi sebagai Principal. Tentu saja, ini menjadi bukti bahwa penari-penari yang datang ke Indonesia adalah penari balet terbaik dari dance company terbaik dunia.
"Penari principal adalah penari yang levelnya paling tinggi. Jadi, dalam balet itu ada beberapa tingkat, dimulai dari corps de ballet, demi solois, solois dan principal. Butuh waktu lama untuk ada di tingkat ini, dan tidak semua bisa naik jadi principal. Terlebih, jika mereka ada di company berskala kelas dunia."
Sementara itu, Vitaly Glinkin,dari Direktur Pusat Kebudayaan Rusia yang turut hadir dalam jumpa pers mengatakan bahwa acara ini sangat penting, sebagai salah satu bentuk pertukaran budaya.
"Ini salah satu bentuk nyata dari pertukaran ide, musik, juga beberapa hal jenius yang bisa kita ciptakan dari tari. Karena, bagi saya tarian adalah hal yang tidak bisa berbohong, budaya dan bahasa yang murni, dari yang terdalam, tidak terpengaruh politik, bahkan mungkin juga uang. Dan Indonesia juga memiliki tarian yang sangat indah, sangat tradisional, sangat bersejarah, ini pertukaran yang baik dari balet dan tari tradisional Indonesia."
Dan 10 Principal dancer yang akan menyuguhkan balet klasik, neo klasik, dan kontemporer ini antara lain Daniil Simkin (Principal dancer, American Ballet Theatre, Amerika Serikat), Adiarys Almeida (International Principal Guest Artist), Ulrik Birkkjaer dan Ida Praetorius (Royal Danish Ballet, Denmark), Igor Kolb dan Sofia Gumerova (Mariinsky Ballet, Rusia), Alejandro Virelles (English National Ballet,Inggris), Loreno Feijoo (San Francisco Ballet, Amerika Serikat), serta Jae Yong Ohm dan Hye Min Hwang (Universal Ballet, Korea).
Tiket pertunjukan balet yang akan menyajikan 12 repertoire dalam waktu kurang lebih dua jam ini bisa didapatkan di jualo.com, dan beberapa agen tiket online ternama lainnya, dengan harga mulai dari Rp450 ribu hingga Rp1.550.000. (asp)