Erix Soekamti Buat Film Dokumenter Keindahan Indonesia
- Instagram/erixsoekamti
VIVA.co.id – Tak hanya pandai dalam bernyanyi dan memainkan gitar bass di grup band ternama asal Yogyakarta, Endank Soekamti, Erix Soekamti juga punya keahlian membuat film dokumenter. Kali ini, Erix membuat film dokumenter yang menceritakan tentang perjalanan dirinya bersama rekan-rekannya yang kemudian ia unggah ke Youtube.
Dalam film dokumenter tersebut, sepertinya Erix ingin menceritakan keindahan Bumi Nusantara, khususnya di Indonesia Timur. Perjalanan dan pengalaman indah itu, dituangkan dalam video diary bertajuk DOES (Diary of Erix Soekamti) yang diunggah ke Yuotube setahun lalu.
Setelah pamit pada penonton setia DOES, akhirnya pada 21 Januari 2017, Erix Soekamti kembali meluncurkan film DOES (The Movie) di kanal Youtube. Film yang diberi judul 'Living On Board: In Eastern Indonesia' tersebut, menggambarkan perjalanannya selama sepuluh hari mulai dari tanggal 7 hingga 17 Januari 2017 lalu, dengan kapal pinisi KLM Kurabesi the Explorer menyusuri Indonesia Timur.
''Kami hanya ingin menceritakan, betapa indah dan menawannya Bumi Nusantara,'' kata Iwan Pribadi, Manajemen Band Endank Soekamti, Senin, 23 Januari 2017.
Film karya Erix Soekamti ini mengambil rute Sorong, Misol, Fakfak, Triton, Kaimana, selain mengeksplorasi keindahan alam dan kecantikan bawah laut wilayah tersebut, film ini juga mengangkat kisah pasangan Bustar dan Rani pemilik kapal tradisional khas Indonesia (pinisi) yang digunakan dalam perjalanan ini.
Proses pembuatan film dokumenter ini, menurut Iwan, terbilang sangat cepat karena hanya dalam 10 hari proses syuting dan dua hari proses editing, tayangan berdurasi lebih dari satu jam tersebut sudah siap tayang.Â
Sutradara dan editor ditangani sendiri oleh Erix, sedangkan untuk kamera dibantu Yudhi Mahendra. Jika melihat durasinya, 'Living on Board' adalah video DOES terpanjang yang pernah diproduksi Erix Soekamti selama ini.
''Semoga ini bisa jadi pemicu buat kita semua untuk mencintai apa yang kita punya dengan cara yang kita suka,'' kata Erix terhadap film ini.
Tujuan utama perjalanan ke Indonesia Timur ini, sebenarnya adalah bagian dari survei lokasi pembuatan album Endank Soekamti ke-8 yang seperti tradisi pembuatan album di tahun-tahun sebelumnya akan dilakukan pada bulan puasa.
Melihat kondisi alam yang ada, maka perjalanan ini kemudian juga menjadi sebuah kegiatan mendokumentasikan kekayaan alam maritim Indonesia yang mungkin selama ini jarang diketahui masyarakat luas.
Inti dari cerita film ini, adalah perjalanan Erix menyusur dan menyisir kecantikan alam, serta keindahan laut Papua, selama 10 hari dengan menggunakan kapal pinisi KLM Kurabesi, yang merupakan kapal tradisional khas Indonesia. (asp)