Tanpa AS, Perjanjian Perdagangan Bebas Tak Berguna
- Reuters/Carlos Barria
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, akhirnya memutuskan AS untuk mundur dari pakta perjanjian perdagangan bebas Trans Pasific Partnership. Salah satu alasannya adalah untuk melindungi para tenaga kerja yang dimiliki AS.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyebut, meskipun Indonesia masih dalam kajian untuk mengikuti perjanjian blok perdagangan tersebut, namun keberadaan TPP tanpa negeri adi daya itu tidak akan berdampak apapun terhadap negara-negara anggota TPP.
"Saya kira, (Indonesia) tidak perlu sekali (masuk TPP). AS tidak masuk TPP, sudah tidak ada gunanya lagi," kata Sofjan, saat ditemui di Jakarta, Senin 23 Januari 2017.
Ia memandang, sikap proteksionisme Trump memang sedikit mengkhawatirkan bagi kinerja perdagangan dalam negeri. Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia itu khawatir, akan ada efek tidak langsung yang diberikan, dari implementasi kebijakan tersebut.
"Kalau mereka sasar China, mereka (China) itu trading partner kita yang pertama. Kalau terganggu, ekspor kita ke China pasti akan terganggu," katanya.
Namun, Sofjan menilai, proteksionisme Trump tidak akan langsung memberikan dampak yang cukup signifikan. Lagipula, Indonesia masih bisa memanfaatkan perjanjian maupun hubungan bilateral lain yang mampu dioptimalkan, selain dari TPP.
"Masih ada RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), dan bilateral lain kita bisa kerja sama. Juga, masih ada APEC dan lain-lain," tuturnya. (asp)