Lima Tren Pernikahan 2017
- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Tidak hanya kehidupan sehari-hari yang terpengaruh dengan kemajuan teknologi. Sejak meningkatnya pengguna ponsel pintar, secara tidak langsung turut memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan.
Hal tersebut seperti diungkapkan Kevin Mintaraga, chief executive officer (CEO) Bridestory dalam rilis yang diterima redaksi VIVA.co.id, Kamis 19 Januari 2017.
"Kami melihat ranah pernikahan Indonesia mulai memasuki dunia digital pada beberapa tahun terakhir. Tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan," ujarnya.
Walaupun rekomendasi dari keluarga dan teman masih menjadi pilihan utama, dari studi yang dilakukan Bridestory selama Desember 2016, pencarian secara online baik melalui platform, media sosial, hingga search engine juga menjadi salah satu preferensi.
Dan dari hasil studi yang diikuti responden sebanyak 5.000 orang tersebut, dapat dirangkum beberapa hal yang menjadi tren pernikahan 2017.
September Bulan Favorit
Agustus hingga Desember dipilih oleh 52 persen responden sebagai bulan untuk menikah, dan September sebagai bulan favorit untuk melangsungkan pernikahan.
Anggaran
Biaya pernikahan adalah bagian terpenting agar momen sakral itu berlangsung lancar. Dan sumber pembiayaan pernikahan ini biasanya didapat dari orangtua, ataupun usaha calon mempelai. Dan survei menunjukkan, sebanyak 56,1 persen biaya pernikahan justru berasal dari calon pengantin, dan 32,8 persen dari orangtua. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk venue, katering, dan dekorasi.
Undangan Digital
Mayoritas pengantin di Indonesia atau sekitar 78,5 persen memilih mengirimkan undangan secara digital atau e-invitation.
Tema Pernikahan
Untuk tema internasional, tiga pilihan utama adalah kebun, dongeng juga pedesaan. Sementara itu, untuk tema tradisional, tiga tema utama yang menjadi favorit adalah tradisional klasik, kebun dan modern minimalis.
Gaya Resepsi
Sebagian besar responden atau sekitar 69,7 persen memilih resepsi dengan konsep prasmanan, sedangkan sisanya 30,3 persen memilih resepsi dengan banyak kursi. (art)