Riset Sebut Remaja Terjaga saat Malam Hidupnya Tak Bahagia
- REUTERS/Alexandre Meneghini
VIVA.co.id – Peneliti Wales Institute for Social & Economic Research, Data & Methods arai WISERD menyatakan, ternyata satu dari lima remaja secara teratur terjaga di tengah malam hanya untuk mengirim dan memeriksa pesan di media sosial. Akibatnya, aktivitas ini memengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.
Dikutip dari Science Daily, Selasa 17 Januari 2017, peneliti tidak menanyai apakah terjaga tengah malam untuk media sosial berpengaruh pada kebahagiaan dan kesejahteraan mereka. Tapi remaja mengakui sendiri dampak terjaga saat tengah malam, membuat mereka sering bangun telat ketika akan berangkat sekolah.
Akibatnya mereka mengaku lelah dan secara signifikan kurang bahagia dibandingkan rekan mereka yang tidak aktif dengan media sosial di tengah malam.
Riset tersebut melibatkan lebih dari 900 murid, berusia antara 12-15 tahun, yang direkrut dan diminta untuk mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka bangun di malam hari untuk menggunakan media sosial. Mereka juga ditanyakan soal waktu tidur dan waktu bangun.
Mereka juga ditanya tentang tingkat kebahagiaan mereka dengan berbagai aspek kehidupan mereka termasuk kehidupan sekolah, persahabatan dan penampilan. Dari beragam pertanyaan itu, hasil riset menunjukkan, para remaja yang sering terjaga menjawab tidak bahagia dan sejahtera.
“Setiap malam dan lebih dari sepertiga bangun setidaknya sekali seminggu untuk memeriksa pesan. Penggunaan media sosial tampaknya menyerang 'pelindung' dari kamar tidur,” kata salah satu Direktur WISERD, Sally Power.
WISERD menyatakan, studi lanjut diperlukan untuk menarik kesimpulan penyebab media sosial dan konsekuensi kekurangan tidur yang menyerang para remaja zaman sekarang.