Arab Sepakat Pangkas Produksi, Dongkrak Harga Minyak
- Reuters
VIVA.co.id – Komitmen Arab Saudi untuk mengurangi produksi minyak mentahnya mendongkrak harga minyak pada penutupan perdagangan Senin waktu Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Selasa 17 Januari 2017, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah sepakat memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph mulai 1 Januari 2017.
Hal tersebut dilakukan untuk membersihkan kelebihan pasokan global yang membuat harga minyak tertekan selama lebih dari dua tahun. Rusia dan eksportir minyak lainnya di luar OPEC, juga berkomitmen akan memangkas produksi.
Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan, negaranya akan mematuhi komitmen pengurangan produksi tersebut secara ketat. Dia pun meyakini bahwa rencana OPEC itu akan berhasil.
Harga minyak patokan internasional Brent LCOc1 naik 41 sen per barel, atau 0,7 persen menjadi US$ 55,86 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate naik 27 sen atau 0,5 persen ke level US$ 52,64 per barel.
Sementara berkomitmen untuk pemotongan produksi, Falih juga mengatakan, pihaknya tidak mungkin untuk memperpanjang perjanjian mereka untuk memangkas produksi minyak lebih dari enam bulan. Terlebih lagi jika persediaan global yang jatuh ke rata-rata lima tahun.
"Harapan saya bahwa rebalancing yang mulai perlahan-lahan pada tahun 2016 akan memiliki dampak penuh pada semester pertama 2017," ujarnya.