17-01-1994: Presiden AS Ini Digugat karena Pelecehan Seksual
- Reuters
VIVA.co.id – Hari ini, 23 tahun silam. Paula Jones, pegawai negeri sipil Negara Bagian Arkansas, Amerika Serikat, mengajukan gugatan terhadap Presiden Bill Clinton di Pengadilan Federal di Little Rock dan meminta ganti rugi senilai US$700 ribu.
Mengutip situs History, Selasa 17 Januari 2017, Jones mengklaim bahwa Clinton, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Arkansas, melakukan pelecehan seksual dan memfitnahnya, setelah mengangkat kasus ini.
Pada Agustus, pengacara Clinton mengajukan mosi untuk mengabaikan gugatan Jones dengan alasan kekebalan jabatan. Hakim Distrik Federal, lalu memutuskan bahwa Clinton tidak bisa diadili, sampai meninggalkan jabatan, namun memastikan penyelidikan atas dugaan tersebut bisa dilanjutkan.
Jones mengajukan banding, dan pada 1996, memenangkan hak untuk dilanjutkan ke Mahkamah Agung. Clinton, kemudian mengajukan permintaan untuk menunda persidangan sampai ia tidak menjabat sebagai Presiden AS.
Namun, waktu keputusan tiba bertepatan dengan Pemilihan Presiden AS pada 8 November 1996, di mana memberikan penangguhan hukuman bagi Clinton.
Kasus Paula Jones adalah satu dari empat skandal besar yang mengancam jabatan kedua Presiden AS ke-42 ini.
Ketika menyelidiki kasus Paula Jones, Jaksa Independen Kenneth Starr menemukan dugaan perselingkuhan Clinton dengan seorang pegawai negeri honorer di Gedung Putih, Monica Lewinsky.
Starr juga melakukan investigasi terkait penawaran bisnis properti ilegal, yang diduga dilakukan oleh Clinton, serta perselisihan mengenai tuduhan kronis dalam penembakan pekerja di agen perjalanan Gedung Putih.
Ketika ditanya mengenai kasus Lewinsky, Clinton menampik dan menyebut hal tersebut sebagai sumpah palsu dan menghalangi keadilan. Meski para pengurus Partai Demokrat lebih suka mengecam Clinton, namun Kongres memulai proses pelengseran terhadap Clinton pada 1998.
Dewan Perwakilan Rakyat AS, kemudian memulai pelengseran pada 19 Desember. Masalah ini kemudian diteruskan ke Senat, di mana setelah melakukan sidang maraton selama lima minggu, akhirnya Clinton dibebaskan dari segala tuduhan. (asp)