Pemerintah Buka Lagi Opsi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
- tekkenweb.sakura.ne.jp
VIVA.co.id – Pemerintah masih membuka opsi pembangunan Kereta Jakarta-Surabaya dengan kategori kereta semi cepat atau kecepatan tinggi. Opsi ini menjadi alternatif di samping pembangunan jalur kereta yang sebelumnya direncanakan dengan kecepatan di bawah 200 km per jam.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah masih menerima proposal pengajuan bagi pihak Jepang atau bagi pihak lain yang berminat.
"Pemerintah memberikan kesempatan awal, kepada pihak yang ingin untuk mengajukan Proposal, untuk Jakarta-Surabaya, baik itu kereta api semi-cepat atau pun kereta kecepatan tinggi. Statement pak presiden jelas, itu yang menjadi dasar kita melakukan persiapan-persiapan," kata Budi ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 16 Januari 2017.
Budi menegaskan, pembangunan jalur kereta ini masih membuka opsi pembangunan dengan kereta kecepatan tinggi. Jika menggunakan skema kereta kecepatan tinggi, lanjut dia, jalur yang digunakan adalah jalur elevated (layang) atau bukan lagi dari reaktivasi jalur rel lama.
"Enggak (pakai rel lama), elevated kalau kecepatan tinggi, tapi space-nya (Jakarta-Surabaya) sama. (Kecepatannya) Pasti di atas 200 km per jam," kata Budi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu mengatakan, investasi yang digelontorkan untuk pembangunan kereta kecepatan tinggi tentu lebih besar ketimbang kereta semi-cepat. Namun, belum dihitung berapa investasi yang dibutuhkan.
"Ya lebih besar, kalau semi cepat kan Rp81 triliun, kalau yang kereta kecepatan tinggi itu belum tahu, pasti lebih besar," kata dia.
Pihak Jepang, kata Budi, hingga kini belum menyerahkan proposal untuk proyek tersebut. Kemungkinan pembangunan kereta Jakarta-Surabaya dengan kategori kecepatan tinggi atau semi-cepat masih 50:50.
"(Pilihannya ke kereta kecepatan tinggi atau semi cepat) Sama Berat, tergantung proposalnya, terus kita lihat harganya," ujar Budi.