Google Matikan Proyek Internet Via Drone

Pesawat drone dari facebook.
Sumber :
  • http://www.afrid-fransisco.com/2014/04/3-list-pesawat-tempur-drone-terbaru.html

VIVA.co.id – Google sudah lama berambisi untuk menyediakan akses internet ke wilayah miskin jaringan, melalui teknologi drone bertenaga surya. Namun, ambisi itu akhirnya tidak sampai terjadi, Google telah mematikan program akses internet melalui drone. 

Viral Detik-detik Kedatangan Elon Musk Disambut Warga Denpasar

Dikutip dari laman 9to5Google, Jumat 13 Januari 2017, Google belakangan lebih memilih Project Loon yakni balon udara, untuk mengirimkan akses internet ke area miskin jaringan dan terpencil di dunia. 

Menurut laporan, keputusan mematikan proyek akses internet melalui drone itu menyusul perombakan pada Google dan sejumlah kegagalan pada drone. Sejak Google membentuk induk perusahaan bernama Alphabet, divisi drone internet Google, yakni Titan terpaksa dileburkan dalam divisi X, sebuah divisi pengujian Alphabet. 

Hukuman Tambahan Larangan Akses Internet 8 Tahun ke Terdakwa Revenge Porn Dinilai Progresif

"Tim dari Titan telah dipindahkan ke divisi X pada awal 2016. Tak lama setelah itu, kami mengakhiri eksplorasi drone untuk akses internet," ujar juru bicara X dikutip 9to5Google. 

Alphabet menegaskan, setelah mendalami, opsi akses internet melalui Project Loon dianggap lebih layak secara teknik dan ekonomi dibanding akses melalui drone. 

Dapatkan Cuan Berlipat dengan Manfaatkan Jaringan Internet Cepat, Perhatikan Hal Ini

Untuk itu, Alphabet memutuskan tim yang bekerja bagi proyek Titan, akan dialihkan pada proyek akses internet lainnya, yakni Project Loon dan Project Wing. 

Tercatat lebih dari 50 karyawan Titan Group masih tergabung dalam proses mengerjakan proyek di Alphabet dan Google. 

Sebelumnya, Google pada April 2014 mengakuisisi sebuah perusahaan pembuat pesawat nirawak bertenaga surya, Titan Aerospace. Ini merupakan rencana Google untuk memancarkan akses Internet ke wilayah-wilayah terpencil di dunia.

Setelah akuisisi, pertengahan 2015, tim Titan mencoba misi mereka. Namun, mengalami kegagalan saat drone diterbangkan di Gurun Arizona, AS.

Problem itu disebutkan karena kegagalan sayap drone. Kemudian, pada 2016, bersama perusahaan Spaceport America, komponen drone rusak. Akhirnya, setelah evaluasi, Google memutuskan untuk mematikan program tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya