BI Klarifikasi Tudingan Lambang Palu Arit ke Warga
- VIVA.co.id/Diki Hidayat
VIVA.co.id – Menanggapi keresahan warga terkait lambang palu arit pada mata uang rupiah baru, Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat Kecamatan Banyuresmi, Garut. Pihak BI mengklarifikasi bahwa tidak ada lambang Partai Komunis Indonesia, palu arit, dalam mata uang rupiah baru, melainkan pengaman rectoverso yang sulit dipalsukan.
Kepala BI Wilayah Jawa Barat, Siti Astiyah, mengatakan bahwa pihak BI terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mata uang emisi baru yang sudah diluncurkan. Terutama menjelaskan pertanyaan masyarakat yang sering disampaikan kepada pihak BI.
"Itu tidak benar, jadi bukan lambang palu arit, itu merupakan bentuk pengamanan uang yang asli," ujarnya, Kamis 12 Januari 2017.
Selain sosialisasi mata uang baru, BI juga memberikan pendidikan mata uang Indonesia edisi cetak baru, dan menyatakan bahwa uang hasil cetak lama masih berlaku hingga turun keputusan tidak berlaku di masyarakat.
"Ya, kami juga memberikan edukasi soal uang baru, kemudian uang lama juga masih berlaku, hingga nanti ada keputusan uang lama tersebut tidak berlaku," kata Siti.
Lanjut Siti, sejauh ini mata uang rupiah baru belum tersebar luas di masyarakat menjadi alat tukar rupiah. Pihak BI akan mengatur peredaran mata uang baru, agar tak terjadi inflasi.
"Jelas kami akan mengatur, jangan sampai mata uang rupiah baru terlalu banyak beredar dan tak sesuai hitungan per bank," katanya.