12-01-1966: AS Komitmen Dukung Perang Vietnam
- REUTERS
VIVA.co.id – Hari ini, 51 tahun silam. Presiden Amerika Serikat, Lyndon Baines Johnson, menyatakan komitmennya untuk tinggal dan terlibat dalam Perang Vietnam. Alasan Johnson ini diperkuat atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, kedaulatan dan keamanan nasional.
Terlebih, Presiden AS ke-36 ini melihat keinginan kuat China untuk meng-komunis-kan wilayah Asia, sehingga ia berani mendukung penuh pemerintahan Vietnam Selatan memerangi Vietnam Utara.
Mengutip situs History, keterlibatan AS ini menjadi kebijakan kontroversial di kalangan warga Paman Sam. Pada 1965, jumlah pasukan AS di Vietnam meningkat menjadi sekitar 200 ribu personel.
Pada Desember tahun yang sama, jumlah tersebut melonjak dua kali lipat menjaadi 400 ribu personel. Meningkatnya jumlah tentara AS ini menimbulkan protes dari warganya, ditambah lagi eskalasi pengeboman yang dilakukan AS di Vietnam Utara seperti tidak terarah.
Johnson pun berkelit dan berusaha untuk mengembalikan kepercayaan warga AS dengan dalih negaranya sedang memerangi 'penjajah' untuk membebaskan Vietnam Selatan. Tak hanya itu, ia juga meyakinkan masyarakat internasional bahwa AS berusaha tidak mencaplok negeri Indochina tersebut.
Namun, pidato berapi-api Johnson ini menjadi sia-sia untuk mempengaruhi opini publik yang semakin terpolarisasi dalam menyatakan dukungannya terhadap Perang Vietnam. Perang ini merupakan salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah usai Perang Dunia II. (ase)