Kominfo Siap Lelang Frekuensi Kosong di 2,1 GHz dan 2,3 GHz
- VIVAnews
VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan kementeriannya akan melelang pita frekuensi yang kosong pada 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Proses pelelangan tersebut dilakukan dalam waktu dekat ini.
Rudiantara menegaskan, lelang kosong pada pita frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz itu hanya ditunjukkan kepada operator yang sudah berada pada dua frekuensi tersebut. Alasannya, kata Rudiantara, operator yang sudah ada lebih butuh kapasitas lebih di kota-kota besar.
"Saya tidak menyebut jumlahnya, tapi saya alokasikan saat ini adalah untuk existing operator di 2,1 GHz dan 2,3 GHz, karena sekarang yang desperate (ngebet) itu existing operator yang sudah terlalu padat di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya yang butuh frekuensi tambahan," tutur Rudiantara.
Pria yang disapa Chief RA ini menyebutkan, lelang pita frekuensi 2,1 GHz dilelang dua blok yang masing-masingnya 5 MHz. Sedangkan, pita frekuensi 2,3 GHz sebanyak 15 MHz dari total yang kosong sebesar 30 MHz.
"Mau pakai 3G atau 4G, terserah operator karena sudah teknologi netral. Nanti yang dilelang itu 2 x 5 MHz untuk 2,1 GHz dan 1 x 15 MHz di 2,3 GHz. Kenapa 15 MHz, karena setelah konsultasi 15 MHz dinilai cukup," kata dia.
Mengenai kapan pelaksanaan lelang tersebut berlangsung, Rudiantara hanya mengatakan prosesnya lelang sedang disiapkan dalam waktu dekat.
Sekedar informasi, saat ini pita frekuensi 2,1 GHz yang memiliki total lebar spektrum 60 MHz diisi oleh empat operator, yaitu Tri menempati blok 1 dan 2 (10 MHz), Telkomsel di blok 3, 4, dan 5 (15 MHz), Indosat Ooredoo di blok 6 dan 7 (10 MHz), dan XL di blok 8, 9, 10 (15 MHz). Sedangkan yang kosong ada di blok 11 dan 12, usai ditinggalkan Axis setelah diakuisisi oleh XL pada 2014 lalu.
Sementara itu, di pita frekuensi 2,3 GHz total lebar spektrum 90 MHz, di mana 30 MHz dihuni oleh Smartfren, beberapa pemain broadband wireless access (BWA), seperti Internux (Bolt), sedangkan 30 MHz sisanya kosong.
(ren)