Bukalapak Klaim Raup Rp50 Miliar Per Hari
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Berawal dari sebuah mimpi sekumpulan anak muda, kini platfom Bukalapak menjadi salah satu perusahaan dagang online atau e-commerce terbesar di Indonesia. Pada 2016, Bukalapak mencatat transaksi hingga Rp50 miliar per harinya.
"Bahkan, pada Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tembus Rp300 miliar," ujar Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky dalam perayaan HUT Bukalapak ke-7 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 10 Januari 2017.
Zaky menjelaskan, pada mulanya Bukalapak berdiri tujuh tahun lalu, sebagai perusahaan kecil, ia bersama timnya mengoperasikan Bukalapak di sebuah rumah toko (ruko).
"Nginep dan kerja di situ. Kita ingin bagaimana software bermanfaat bagi banyak orang. Berawal dari mimpi, Bukalapak jadi tumbuh besar," ucapnya.
Zaky memaparkan, Bukalapak tumbuh empat kali lebih besar pada 2016 dibandingkan 2015. Pada 2016, dilihat dari kunjungan per page view, Bukalapak menembus hingga 13,4 miliar kunjungan.
"Nilai transaksi per harinya pada 2014 mencapai Rp500 juta, lalu tumbuh Rp7 miliar di tahun 2015, dan tahun 2016 menyentuh Rp50 miliar," kata Zaky.
Dari sisi pendapatan bersih, Zaky mengatakan, pada 2016 mengalami pertumbuhan tujuh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. "Kita harapkan tren pertumbuhan ini terjadi juga di tahun 2017 dan 2018," tutur.
Zaky menjelaskan, pertumbuhan juga terjadi dari sisi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tergabung sebagai pelapak di Bukalapak. Dia menyebutkan, bergabungnya para pelaku UKM ini sejalan dengan tujuan Bukalapak dalam memajukan produk kreasi dari pelaku UKM.
"Tahun 2014 jumlah pelaku UKM 100 ribu, terus tumbuh di tahun 2015 jadi 400 ribu pelaku dan tahun 2016 para pelaku UKM mencapai 1,3 juta," kata Zaky.
Tumbuh besarnya Bukalapak juga terbukti dari jumlah karyawannya. Pada 2015, jumlah karyawan hanya sekitar 200 maka pada 2016 sudah berada di kisaran 500 orang.
