Pelindo II Ajak Jepang Investasi Pelabuhan Patimban
- Viva.co.id/Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Pemerintah akan membangun pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Pembangunan ini akan dikerjasamakan dengan pihak Jepang. Dalam kerja sama itu, Pelindo II didapuk menjadi perwakilan badan usaha milik negara Indonesia untuk bekerja sama dengan badan usaha Jepang.
Adapun, sebagian besar pembiayaan akan berasal dari pinjaman Jepang yaitu dari Japan International Corporation Agency. Sementara itu, sisanya akan dibiayai dari konsorsium Pelindo II dan badan usaha Jepang, yang masih dalam masa penunjukan.
"Dari rencana yang sekarang, diperkirakan pembangunan Patimban itu mencapai Rp40 triliun. Total yang akan diperhatikan itu diharuskan badan usaha memiliki 10 persen atau dari kita kira-kira Rp4 triliun," kata Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin 9 Januari 2017.
Elvyn mengungkapkan, porsi kepemilikan saham antara Pelindo II dan badan usaha Jepang dalam proyek tersebut akan didominasi oleh Pelindo II. "Kami 51 persen, mitra 49 persen, karena ketentuannya untuk pengelolaan di Indonesia kami harus lebih besar," kata mantan direktur utama BPJS Ketenagakerjaan itu.
Pengembangan pelabuhan Patimban ini merupakan pelengkap dari program tol laut pemerintah. Pembangunan pelabuhan ditargetkan akan terlaksana pada semester II-2017.
"Jadi melengkapi Tanjung Priok yang akan kami kembangkan," kata dia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut bahwa detail rekayasa desain proyek tersebut akan dikerjasamakan dengan pihak Jepang. Pihak Jepang juga dapat segera menunjuk badan usaha yang akan mengembangkan proyek tersebut sebelum Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe datang ke Indonesia.
"Yang kedua akan ditindaklanjuti mengenai entitasnya siapa, swastanya Pelindo II dari kami, nah tinggal yang dari Jepang siapa. Kami harapkan beberapa hari ini ada keputusan untuk siapa Jepang-nya, supaya nanti saat PM Abe datang, ada dua tanda tangan. Satu Kemenhub dengan JICA, terus swasta dengan swasta sebagai operator dari Patimban," kata Budi.