PLN: Orang Mampu Pakai Listrik Subsidi, Itu Pencurian
- ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
VIVA.co.id – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Sofyan Basir, menyatakan bahwa masyarakat mampu yang masih menggunakan listrik bersubsidi yang diberikan pemerintah sama saja melakukan pencurian.
“Kosan 40 kamar ditaruh 900 VA (Volt Ampere). Rumah kontrakan banyak yang menggunakan 2x900 VA. Ini pencurian subsidi,” jelas Sofyan dalam konferensi pers di kantor Staf Kepresidenan, Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat 6 Januari 2017.
Ini menjadi salah satu alasan bagi perseroan untuk mengalokasikan subsidi listrik 900 VA agar tepat sasaran. Artinya, pemerintah sama sekali tidak mencabut subsidi listrik begitu saja. Sebab, masih ada masyarakat golongan mampu yang mengkonsumsi listrik subsidi.
Berdasarkan data pelanggan PLN, dari total 23,09 juta rumah tangga yang mendapatkan subsidi listrik, tercatat hanya 4,1 juta rumah tangga yang berhak mendapatkan subsidi tersebut. Sementara sisanya, sejatinya tidak mendapatkan subsidi.
“Mereka yang tidak berhak, kami nyatakan berhenti. Tidak boleh lagi mengambil dana subsidi dari pemerintah,” tegas Sofyan.
Dana pencabutan listrik tersebut, ditegaskan Sofyan, akan disalurkan untuk menerangi daerah-daerah terpencil yang selama ini belum dialiri listrik. Pada tahun ini, Badan Usaha Milik Negara sektor listrik itu menargetkan bisa mengaliri setidaknya lebih dari 2.000 desa.
“Sumatera saja 1.300 desa. Papua sekitar 1.400 desa. Kami perkirakan tahun ini selesai,” ungkapnya.
(ren)