Cerita di Ulang Tahun ke-89 Mooryati Soedibyo
- VIVA.co.id/Bimo
VIVA.co.id – Merayakan hari ulang tahunnya yang ke-89 tahun, Mooryati Soedibyo, pencetus lahirnya Yayasan Puteri Indonesia menggelar pertunjukkan wayang kulit di kediamannya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng Jakarta Pusat, Kamis, 5 Januari 2017.
Ditemui usai pertunjukan wayang, perempuan yang juga pernah merupakan pendiri Mustika Ratu, mengatakan bahwa ia sengaja menggelar pertunjukan wayang di hari ulang tahunnya untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, terhadap kebudayaan tradisional.
"Ini untuk memberi tahu teman-teman, ndoro-ndoro Solo itu saya undang semua biar orang-orang Solo itu tidak lupa kejawennya, tidak boleh lupa Jawanya," ujarnya.
Di samping itu, ia juga mengajak agar para generasi muda tidak melupakan dan tetap melestarikan serta mencintai budaya Indonesia. Ia juga melanjutkan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah perjuangan merebut kemerdekaan.
"Saya cuma kepengen yang saya tonjolkan sejarah saat Sultan Agung melawan penjajahan, di situ adalah sejarah yang tidak boleh dilupakan," ungkapnya.
Dalam pentas wayang yang dipertunjukkan itu mengambil tema Sultan Agung Mataram Hanyokrokusumo. Pementasan wayang ini bercerita tentang perjuangan Sultan Agung dalam mengusir penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Mooryati sendiri mengatakan, bahwa Sultan Agung merupakan sosok yang sangat penting karena merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan, sebelum akhirnya Indonesia merdeka.
Untuk ulang tahunnya sendiri, Mooryati bersyukur karena memiliki anak-anak yang sukses dan berhasil, serta menyayanginya hingga di usianya yang ke-89 ini.
"Saya sebetulnya merasa bersyukur merasa bahagia atas karunia yang diberikan Allah saya sudah punya anak 5 cucu 11, sekolah anakku sesuai dengan cita cita masing-masing sudah bahagia sudah mandiri, dan sudah punya cicit juga, Datang juga dari Australia," kata Mooryati.