Tak Pastinya Kebijakan Trump Buat Bursa AS Loyo
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup melemah pada Kamis kemarin, setelah para investor melihat ketidakpastian atas beberapa kebijakan Presiden terpilih Donald Trump. Pelemahan tersebut terjadi di tengah mulai membaiknya sejumlah data ekonomi AS.
Dilansir dari laman CNBC, Jumat, 6 Januari 2017, Dow Jones Industrial Average ditutup turun sekitar 40 poin dengan saham Goldman Sachs memberikan kerugian terbesar yang jatuh lebih dari 100 poin dan masuk pada posisi terendahnya.
Kemudian, Indeks S&P 500 tercatat turun sekitar 0,1 persen yang disebabkan oleh jatuhnya saham sektor keuangan sekitar satu persen. Sementara, Indeks Komposit Nasdaq kemarin tercatat naik sekitar 0,2 persen dan catatkan sebagai penutupan tertinggi.
Adapun kebijakan Trump saat kampanyenya adalah menyerukan perbaikan ekonomi AS dengan batalkan perjanjian bebas dan berulang kali ingin bangun tembok di perbatasan Meksiko. Trump juga akan panggil investor untuk ciptakan lapangan kerja di dalam negeri.
Kepala Strategi Pasar dari FBN Securities, Jeremy Klein mengatakan dari seluruh janji Trump masih banyak ketidakpastian. Trump sendiri belum dilantik dan rincian kebijakannya belum disampaikan.
Selain itu, investor juga mencermati sejumlah data ekonomi di mana jumlah pengangguran mingguan tercatat sebesar 235 ribu orang, atau di bawah konsensus para pengamat yang diperkirakan sebesar 260 ribu orang.
Adapun Dow Jones Industrial Average turun sebesar 42,87 poin, atau 0,21 persen, menjadi ditutup di level 19.899,29, dengan saham-saham sektor pariwisata alami kerugian terbesar dan saham Visa catatkan keuntungan tertinggi.
Lalu, S&P 500 tercatat turun turun 1,75 poin, atau 0,08 persen, menjadi berakhir pada level 2.269, dengan enam sektor keuangan memimpin kerugian terbesar dan real estate catatkan pertumbuhan terbesar.
Kemudian, Indeks komposit Nasdaq naik 10,93 poin, atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada level 5.487,94.
Sementara, untuk volume perdagangan Selasa lalu mencapai 914,4 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,69 miliar unit saham. Sedangkan indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 11,7. (ms)