Kisah Pernikahan Pasangan Down Syndrome yang Menginspirasi

Joe Minogue (kanan) dan Polly Gibson (kiri)
Sumber :
  • Facebook Joe Minogue

VIVA.co.id – Memiliki pasangan yang sempurna, adalah dambaan setiap orang. Namun, tidak demikian dengan Polly Gibson dan pasangan lelaki pilihannya Joe Minogue. Mereka benar-benar memiliki suatu pernikahan yang ajaib sekaligus mengharukan. Ini, lantaran keduanya merupakan penderita Down Syndrome.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Pasangan, yang keduanya merupakan kaum difabel ini, mengikat janji suci pernikahan pada Mei 2016 di Brewerstreet Farmhouse di Surrey, Inggris di depan 200 keluarga dan teman-teman.

Hari besar mereka, yang mereka sebut WedFest, dipenuhi dengan sentuhan yang benar-benar menyenangkan seperti mahkota dengan bentuk unicorn, para pelayan yang bernyanyi, dan dekorasi warna-warni.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

"Kami berdua suka menyanyi dan menari dan kami memilih lagu-lagu favorit kami dimainkan," kata Polly seperti dilansir The Huffington Post.

Dia menceritakan bahwa Joe dan saudara-saudaranya berjalan menyusuri karpet merah dan bernyanyi You Got Friend in Me dan ia pun berjalan menyusuri karpet merah dan menyanyikan When You Wish Upon a Star.

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

"Sebelum sumpah nikah, kami menyanyikan I Do, I Do , I Do dengan tamu yang turut menyanyi. Kami menari-nari dengan lagu 'Come What May' sebelum kami bertukar cincin.”

Ibu pengantin wanita Janet Gibson mengatakan kepada The Huffington Post bahwa pasangan ini berbagi sebuah keterkaitan yang "menakjubkan".

"Mereka terus-menerus memperhatikan satu sama lain, saling membantu, sangat baik dan bijaksana dengan satu sama lain," katanya. "Polly adalah seorang yang bossy,  sedang Joe lebih membumi. Mereka benar-benar nyaman dengan satu sama lain dan mereka masing-masing menghormati yang lain."

Pengantin baru ini pertama kali bertemu delapan tahun yang lalu sebagai mahasiswa di Central Sussex College. "Kami langsung tertarik satu sama lain," kata Polly.

Polly berharap bahwa kisah cinta mereka akan menginspirasi pasangan lain dengan yang memiliki kondisi sama, sebagai kaum berkebutuhan khusus.

"Saran saya untuk pasangan lain, terutama untuk orang dewasa muda dengan kebutuhan khusus, adalah untuk menghidupkan mimpi, percaya diri dan bahwa apa pun bisa terjadi," katanya.

 

 

 

 

Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Muizatul Halim, bocah berusia 12 tahun mengorbankan masa kecilnya untuk merawat ibu dan tujuh adik-adiknya. Ia rela berjualan demi penuhi kebutuhan sehari-hari.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024