5-1-1945: Perintah Pertama Misi Kamikaze Jepang
- Wikimedia Commons / US Navy
VIVA.co.id – Pada 72 tahun silam, seluruh Pilot Angkatan Udara Jepang menerima perintah pertamanya untuk menjalankan misi bunuh diri atau kamikaze. Arti Kamikaze dalam bahasa Jepang adalah Angin Dewa.
Menurut laman History, serangan kilat kamikaze ini sebenarnya mengungkapkan keputusasaan Jepang pada bulan-bulan terakhir Perang Dunia II. Sebagian besar pilot andalan Jepang tewas.
Kamikaze memang bukan cuma taktik perang tak biasa satuan khusus Jepang untuk memukul Amerika Serikat dalam pertempuran Pasifik, kamikaze juga dilihat sebagai sebuah kehormatan.
Para pilot negeri Matahari Terbit ini memerlukan pelatihan tambahan untuk mengemudi pesawat yang dipenuhi bahan peledak kemudian menabrakkannya ke kapal perang lawan.Â
Di Okinawa, taktik kamikaze berhasil menenggelamkan 30 kapal dan membunuh hampir lima ribu personel AS. Tidak ada pengorbanan yang lebih tinggi dari seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sebuah perjuangan.
Dalam peperangan Pasifik pada 1944, seluruh personel Jepang siap mengorbankan nyawa yang tergabung dalam unit-unit khusus yang telah dipersiapkan untuk kamikaze.
Adalah Laksamana Madya Takijiro Ohnishi yang mencetuskan taktik ini. Pada 19 Oktober 1944, Ohnishi mendadak datang ke Pangkalan Udara Mabalacat, Pulau Luzon, Filipina.
Kedatangannya ini 'menularkan' semangat kamikaze seperti dirinya yang berpegang teguh pada sikap berperang sampai mati. Selain itu, Ohnishi juga terpengaruh oleh campuran kepercayaan mistis dan perhitungan praktis akan kemungkinan hasil yang didapat.
Filosofi mengenai bushido (semangat samurai) yang dianutnya, mengajarkan tentang kesetiaan mutlak, kepatuhan, serta pengorbanan diri. Inilah yang menjiwai 'lahirnya' kamikaze.
(ren)