Gairah Desainer Buyung Rais Jadikan Kain Etnik Mendunia
- VIVA.co.id/ Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Kegigihan desainer senior Raizal Rais atau kerap disapa Buyung Rais untuk mengangkat kain etnik Nusantara perlu diapresiasi. Pria yang menggeluti dunia fesyen selama 30 tahun ini mengaku begitu mencintai warisan budaya yang ada di Indonesia.
Kendati memiliki kekurangan dalam penglihatannya lantaran penyakit diabetes yang diderita, Buyung tetap ingin berkontribusi melalui ilmu dan pengalamannya kepada junior nya. Tidak tanggung-tanggung dia pun kini membentuk sebuah paguyuban yang dinamai Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) sejak 19 Desember 2015 lalu.
Paguyuban tersebut dibentuk sebagai wadah komunikasi antar desainer untuk mengangkat tekstil Nusantara dan menggaet desainer muda berbakat. Beberapa tekstil nusantara yang ingin diangkat meliputi kain batik, songket, kain ikat, kain sulaman, manik-manik dan etnik.
"Fesyen Indonesia bisa meningkat bila diratakan di semua provinsi caranya dengan mengangkat kebudayaan mereka. Untuk itu, dari dulu saya selalu melakukan riset kain nusantara ke beberapa daerah," ujar Buyung Rais kepada VIVA.co.id di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 4 Januari 2017.
Buyung menambahkan guna memperdalam pengetahuannya terkait masing-masing kain etnik, dia pun melakukan pendekatan kepada para pengrajin atau masyarakat setempat. Dia juga melakukan berbagai program untuk mengembangkan kain nusantara pada generasi muda di berbagai daerah.
"Sekarang di sisa umur saya ingin beramal dan berkontribusi untuk memberikan ilmu dan pengalaman saya kepada generasi muda termasuk sekolah tata busana yang ada di daerah. Meski mata saya buta mereka bisa menanyakan apa saja terkait dunia fesyen dan kain etnik," ucapnya.
(ren)