Realisasi Belanja Modal 2016 Capai 79,9 Persen
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi belanja modal di 2016, mencapai Rp165,0 triliun, atau sekitar 79,9 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016.
Dia menyebut, kinerja penyerapan belanja modal itu dipengaruhi oleh upaya peningkatan belanja produktif, serta upaya-upaya untuk mengembalikan kredibilitas APBN melalui jalan penghematan.
"Langkah tersebut diambil, demi menjaga kesinambungan pembangunan. Sementara, belanja modal yang belum dilaksanakan akan diluncurkan ke tahun 2017," kata Sri di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 3 Januari 2017.
Selanjutnya, Ani-panggilan akrab Sri Mulyani- juga mengatakan, penyerapan belanja non kementerian/lembaga (non K/L) tahun lalu mencapai Rp471,0 triliun, atau 87,4 persen dari pagu APBN-P 2016.
Capaian realisasi tersebut, menurutnya, turut dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi, yang tingkat penyerapannya mencapai 113,2 persen.
"Tetapi, realisasi subsidi non-energi secara persentase lebih rendah dibandingkan 2015. Penyebabnya, yakni realisasi subsidi bunga kredit program yang baru dialokasikan tahun 2016, seperti subsidi bunga KUR (kredit usaha rakyat), subsidi bunga kredit perumahan, dan subsidi bantuan uang muka perumahan," kata Ani
"Sementara, realisasi pembayaran bunga utang yang lebih rendah dari pagu APBNP 2016, disebabkan karena penurunan tingkat imbal hasil SBN (Surat Berharga Negara), serta lebih kuatnya realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dibanding asumsinya dalam APBNP 2016," ujarnya. (asp)