Bank Tanah Solusi Harga Rumah Terjangkau
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta kepada jajaran manajemen Semen Indonesia Holding Company, untuk mengelola biaya produksi mereka.
Sehingga, harga jual semen dapat ditekan dan bisa mendorong program sejuta rumah setiap tahunnya dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Â
Menanggapi hal tersebut, pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengakui, jika harga bahan bangunan yang mengalami inflasi sekitar lima persen per tahun, memang cukup memengaruhi harga rumah.
Namun, menurut dia, ada faktor utama yang harus ditangani pemerintah, agar harga rumah bagi masyarakat menengah ke bawah bisa lebih terjangkau.
"(Harga bahan bangunan) itu salah satu yang buat harga rumah tinggi, salah satunya ya semen itu. Cuma menurut saya, semen itu salah satu faktor saja, dan masalah yang paling penting dan utama itu adalah masalah tanah," kata Ali, saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 3 Januari 2017.
Selain itu, Ali juga berharap, agar masalah birokrasi dan perizinan juga bisa lebih dipermudah, karena turut menjadi salah satu penyebab tingginya harga jual rumah. "Terus, kalau kita bicara birokrasi dan perizinan segala macam, itu kan juga harus dipermudah, sehingga biaya pembangunan rumah itu bisa lebih ditekan," ujarnya.
Ketika ditanya, apakah memungkinkan untuk menurunkan harga rumah saat ini, Ali menjelaskan, hal itu merupakan tujuan, yang pencapaiannya harus dilakukan pemerintah dengan mengendalikan harga tanah terlebih dahulu.
Oleh karenanya, Ali berpendapat, bank tanah merupakan mekanisme yang harus segera direalisasikan pemerintah, agar perencanaan public housing bisa lebih tertata dengan baik dan para spekulan tanah yang menjadi salah satu penyebab tingginya harga lahan bisa diberantas.
"Untuk rumah menengah ke bawah itu, intinya adalah harga tanah, jadi yang paling krusial itu bagaimana harga tanah bisa dikontrol pemerintah, makanya harus ada bank tanah. Sehingga, dapat di plot di mana bisa dibangun public housing, lalu harganya dipatok di kisaran tertentu supaya enggak dimainin spekulan tanah," kata Ali. (asp)