The Girl on the Train, Drama Romansa yang Menegangkan
- DreamWorks
VIVA.co.id – Dengan fokus pada tiga karakter perempuan utama, film yang diangkat dari novel garapan Paula Hawkins dengan judul yang sama, The Girl on The Train mampu menyuguhkan film bernuansa drama-thriller dengan komposisi yang pas. Tate Taylor yang juga merupakan sutradara dari film The Help, juga berhasil menghidupkan karakter Rachel, Megan, dan Anna yang masing-masing begitu kuat.
Adegan pada film ini bermula dari Rachel (Emily Blunt) yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya untuk naik kereta dengan jalur yang melintas di sepanjang kota Manhattan. Hal ini dilakukannya setiap hari hanya demi melihat bekas rumah yang pernah ditinggali oleh mantan suaminya Tom (Justin Theroux) yang meninggalkannya demi seorang wanita lain bernama Anna (Rebbeca Ferguson).
Perceraian antara Rachel dan Tom sendiri dipicu karena pasangan ini tak memilki seorang anak. Kegagalan rumah tangga tersebut membuat Rachel yang suka minuman alkohol kian tenggelam dalam candu minuman keras. Ia sakit hati atas perlakukan mantan suaminya yang kini juga telah memilki seorang anak. Â
Anna sendiri diceritakan sebagai seorang ibu muda yang disibukkan dengan berbagai kegiatan relawannya. Karena itu, ia harus meminta bantuan seorang pengasuh anak bernama Megan (Halley Bennet) yang hanya tinggal beberapa rumah dari tempat tinggal Anna dan juga Tom.
Di sepanjang perjalanan, Rachel tak hanya sakit hati dengan mantan suaminya melainkan juga iri dengan kehidupan Megan dan sang suami yang demikian romantis. Meski begitu, ternyata di balik semua yang dilihat Rachel, kehidupan Megan jauh dari kata bahagia.
Memilki suami yang sangat posesif membuat Megan akhirnya tertekan dan memilh berkonsultasi ke seorang psikiater bernama Kamal Abdic yang selalu berusaha didekati oleh Megan.
Pada suatu hari, secara tiba-tiba Megan menghilang tanpa kabar. Rachel yang dalam keadaaan mabuk berat juga ditemukan berlumuran darah di sekitar rumah Megan, tepat pada hari di mana Megan hilang. Seluruh kecurigaan mengarah pada Rachel. Terlebih, Rachel yang di bawah pengaruh minuman alkohol sendiri tidak ingat apa yang dia lakukan hingga dirinya berlumuran darah.
Selang beberapa sekuen, sesosok wanita yang belakangan dikenali sebagai Megan ditemukan terbunuh di sebuah hutan dengan sosok tubuh yang ditutupi dedaunan.
Dengan alur nonlinear dan perpindahan karakter cerita antara satu tokoh dan tokoh lainnya, membuat penonton terus menebak-nebak, siapa pelaku di balik terbunuhnya Megan.
Meski disebut sebagai film thriller, film berdurasi 1 jam 52 menit ini berhasil menghadirkan kesadisan dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan. Tapi yang jelas, suasana kelam yang diperkuat dengan musik arahan dari Danny Elman membuat film The Girl on The Train sebagai drama yang begitu kelam.
Anda yang tidak sabar mengetahui akhir cerita dan siapa dalang dari terbunuhnya Megan, film ini sudah bisa Anda saksikan mulai 30 Desember 2016 di jaringan bioskop CGV Blitz.
(mus)