Konsumsi Ikan Masih Dipengaruhi Letak Geografis

Potensi Perikanan Tangkap Nasional
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, konsumsi ikan per kapita per tahun dalam negeri rata-rata di atas 31,4 kilogram. 

Dari Kota Pariaman, 140 Ton Komoditas Pinang Diekspor ke India

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo menyatakan hal itu, karena jumlah konsumsi ikan per kapitan Indonesia masih dipengaruhi oleh letak geografis daerah. 

"Di Jawa masih di bawah itu, bahkan dua puluh sampai belasan. Banyak terkonsentrasi di kabupaten kota, yang tinggal di pegunungan. Sebaliknya Kalimantan konsumsi tinggi. Sulawesi tinggi. Namun, Lampung masih rendah. Sebagai ilustrasi, di Jombang konsumsi ikan mereka kurang dari 20 kg per kapita per tahun," tutur Nilanto dalam acara Refleksi 2016 dan Outlook 2017 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Jumat 30 Desember 2016.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

Kemudian, Nilanto menyebutkan, masyarakat Indonesia 76 persen masih gemar mengonsumsi hasil kelautan dan perikanan dalam bentuk segar, untuk kemudian diolah menjadi beragam masakan. 

Sedangkan 15 persennya dari hasil kelautan dan perikanan yang diawetkan dan sembilan persennya dalam bentuk kelompok ikan dalam makanan jadi (KIMJ).

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Lalu, ia mengatakan, konsumsi KIMJ ini kecenderungan pada masyarakat di kota-kota besar (metropolitan). "Di Jawa, karena akses terbatas dan di kota besar enggak sempat makan ikan segar, paling abonnya saja," ujarnya.

Sementera itu, preferensi konsumen paling banyak tertuju pada konsumsi ikan tuna, cakalang, dan tongkol (TTC), yang sebesar 16,45 persen. Jenis KIMJ ada 9,02 persen, dan lele, patin, gabus sebesar 7,29 persen. Lalu, kembung 6,65 persen, bandeng 5,63 persen, mujair/nila 5,26 persen, udang dan cumi sebesar 3,87 persen. 

Kemudian, teri sebesar 3,36 persen, TCT asin dua persen, lalu yang paling rendah adalah konsumsi ikan kembung, yang hanya sebesar 1,36 persen. (asp)

Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik.

RI Ekspor Bahan Baku Baterai EV ke Pabrik Tesla Bulan Ini, Bahlil Dorong Selanjutnya Katoda

Indonesia akan mengekspor prekursor sebagai salah satu material bahan baku baterai kendaraan listrik, ke pabrik Tesla milik Elon Musk di Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024