Ekspor Udang dan Ikan Indonesia ke AS Turun

Ilustrasi ekaspor ikan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, nilai pertumbuhan ekspor komoditas udang, tuna, tongkol, dan cakalang Indonesia ke Amerika Serikat, pada triwulan III 2016, menurun dibanding periode sama tahun lalu. 

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo menyebutkan, untuk komoditas udang penurunannya mencapai US$9 ribu menjadi US$859 ribu, dari di triwulan III 2015 sebesar US$868 ribu. 

Sedangkan untuk komoditas tuna, tongkol, dan cakalang (TTC) menurun sebesar US$11 ribu, menjadi US$116 ribu, dari sebelumnya di periode yang sama tahun lalu sebesar US$127 ribu. 

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

"Penurunan komoditas ini juga dialami beberapa negara lainnya, tidak hanya Indonesia," ucap Nilanto di kantornya, Jumat 30 Desember 2016.

Menurutnya, untuk komoditas udang di Ekuador penurunannya, bahkan mencapai US$65 ribu, dari US$512 ribu pada triwulan III 2015, menjadi US$447 di triwulan III 2016. 

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

Selain dari Indonesia, penurunan nilai ekspor  komoditas TTC, juga terjadi di Vietnam, dari sebesar US$133 ribu menjadi US$112 ribu di periode yang sama. Kemudian asal Fiji, juga turun dari US$60 ribu menjadi US$57 ribu, Filipina turun dari US$79 menjadi US$73 ribu, China dan di Ekuador penurunan terjadi secara berurutan sebesar US$16 ribu dan US$17 ribu. 

"Ke depan, belum tahu apakah Indonesia akan mengalami penurunan lagi untuk nilai ekspor dua komoditas ini ke AS. Yang pasti, kita perlu lihat dulu kebijakan AS terhadap hasil perikanan Indonesia ini," ujarnya. (asp)

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024