Rupiah Diharap Tutup Transaksi 2016 di Zona Hijau

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, diharapkan dapat menutup transaksi perdagangan pasar keuangan 2016, dengan penguatan. Apalagi, didukung dengan dolar AS yang sedikit mengalami pelemahan. 

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelemahan tipis rupiah yang terjadi pada perdagangan Kamis kemarin, dibanding mata uang lainnya yang melemah lebih dalam, menunjukkan masih cukup kuatnya rupiah untuk bertahan dari tekanan dolar AS. 

"Kami harapkan, rupiah dapat memanfaatkan momentum mulai menguatnya yen terhadap dolar AS, sehingga nantinya rupiah dapat menutup akhir pekan ini, sekaligus akhir tahun di teritori positif," ujarnya di Jakarta, Jumat 30 Desember 2016.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Reza mengungkapkan, sentimen yang harus diwaspadai adalah realisasi batas akhir program amnesti pajak, atau tax amnesty periode kedua pada 31 Desember mendatang. Di mana, pemerintah masih dihadapkan pada target penerimaan. 

"Paling tidak, pemerintah harus mengejar Rp63 triliun hingga target penerimaan dari amnesti pajak sebesar Rp165 triliun tercapai," ujarnya.

Rupiah Melemah ke Rp 15.523 per dolar AS, Ini Pemicunya

Namun, meski masih minim sentimen positif dari ekonomi domestik, rupiah diperkirakan bergerak dengan kisaran Rp13.435-13.532  per dolar AS. 

Berdasarkan kurs referensi, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dolar AS hari ini diperdagangan antarbank senilai Rp13.436. Melemah dari perdagangan kemarin, yang dibanderol Rp13.473. (asp)

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024