Menaker: Tenaga Kerja RI Lebih Banyak di China
- Kemenaker
VIVA.co.id – Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, total tenaga kerja asing asal China di Indonesia jumlahnya hanya sekitar 21 ribu orang pekerja.
Dia menilai, jumlah itu masih sangat jauh di banding jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negeri Tirai Bambu itu, yang totalnya hampir mencapai 370 ribu orang pekerja.
"Data kita untuk yang pekerja asal China sampai November kemarin itu sekitar 21.271 orang pekerja. Terbagi di beberapa sektor, seperti sektor konstruksi, industri, jasa, dan pertanian," kata Hanif di kantornya, Jakarta, Kamis 29 Desember 2016.
Hanif menilai, jumlah TKA asal China itu masih terbilang wajar, jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai sekitar 257 juta jiwa dengan jumlah angkatan kerja sekitar 125 juta jiwa.
"Kita kan harus fair juga. Karena negara-negara lain kan juga membuka diri untuk tenaga kerja asing. Jumlahnya bahkan jauh lebih besar dibadingkan dengan kita," kata Hanif.
Apalagi, sejumlah negara-negara di Uni Emirat Arab seperti misalnya Qatar, jumlah TKA di negara itu bahkan lebih besar dibanding jumlah penduduknya sendiri.
Oleh karenanya, Hanif meminta kepada semua pihak agar isu mengenai serbuan TKA asal China ini tidak dibesar-besarkan, mengingat jumlah TKI di luar negeri pun mencapai 6,2 juta orang pekerja.
"Di Malaysia aja TKI kita ada dua jutaan. Di Arab Saudi Sekitar satu jutaan. Bahkan di China sendiri, TKA kita itu di Hong Kong ada 153 ribu, dan di Macau ada 16 ribu. Total TKI di luar negeri itu bahkan mencapai 6,2 juta orang. Tapi realitas seperti ini yang kerap diingkari," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan data dari pihak Kementerian Tenaga Kerja, tercatat bahwa ada sekitar 74.183 orang TKA yang berada di Indonesia, dengan rincian yakni yang berasal dari China sebanyak 21.271 orang, dari Jepang sebanyak 12.490 orang, dari Korea Selatan 8.424 orang, dan dari India sekitar 5.059 orang.
(mus)
Sebar Petugas Timpora, Imigrasi Tangerang Sasar Tenaga Kerja Asing
Imigrasi akan diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan dokumen keimigrasian.
