Cerita di Balik Fesyen Murah Nuniek Tirta Sari
- Adinda Permatasari/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Nama Nuniek Tirta Sari sempat menjadi viral lewat postingan di media sosial tentang seorang istri direktur yang berani mengenakan pakaian murah seharga Rp50 ribu. Meski keunikan fesyennya baru booming saat ini, namun sebenarnya Nuniek sudah menjadi fashion blogger sejak tahun 2001.
Sejak terjun ke dunia fesyen 15 tahun lalu, Nuniek selalu mengusung prinsip superaffordable lifestyle. Tak heran jika gaya pakaian yang selalu diunggahnya di media sosial memiliki harga yang sangat terjangkau.
Mengusung gaya fesyen berharga murah bukan tanpa alasan bagi Nuniek. Istri Co-Founder dan Chief Technology Officer (CTO) Tiket.com Natali Ardianto ini menuturkan, bahwa dia memiliki misi untuk memperlihatkan ke masyarakat untuk tidak bergaya hidup melampaui kemampuan mereka.
"Paling gampang dengan cara pakai baju yang bagaimana caranya terlihat gaya tanpa melebihi kemampuan kita," ujar Nuniek saat ditemui di sebuah acara di Grand Indonesia, Jakarta.
Di samping itu, latar belakang Nuniek yang pernah terjun ke industri fesyen juga membuatnya semakin memahami harga asli dari sebuah produk fesyen. Saat itu, Nuniek sempat membuka toko online hamilcantik.com, yang menyediakan pakaian untuk ibu hamil.
Dari situ, dia tahu ternyata dari harga barang Rp35 ribu, ketika dijual di mal, harganya bisa naik hingga Rp135 ribu. Fakta itu yang mendorong Nuniek untuk memperlihatkan kepada para pengikutnya di media sosial bahwa ada banyak alternatif untuk bisa tampil gaya dengan anggaran minim.
Itu juga kenapa Nuniek lebih senang berburu barang fesyen ke berbagai bazar dan garage sale. Dia bisa mendapatkan model fesyen yang nyaris sama barang di mal, dengan harga di bawah Rp100 ribu.
Di sisi lain, Nuniek merasa prihatin melihat masih banyak orang yang mengeluarkan dana melebihi kemampuannya hanya demi terlihat mewah. Meski beralasan untuk investasi, tapi menurut Nuniek, itu tidak tepat.
Menurutnya, berinvestasi pada barang fesyen hanya boleh dilakukan jika sudah memiliki dana darurat. Itulah kenapa Nuniek selalu gencar mengusung idealismenya dengan superaffordable lifestyle.
"Kalau kebutuhan dasar belum terpenuhi, tidak ada dana darurat, mau investasi dengan cara itu, salah. Kalau teman-teman saya yang mengoleksi tas mewah memang karena mereka sudah punya segala macam, jadi mau beli apa lagi selain main di fesyen," tutur Nuniek.