Saham Toshiba Terus Bebani Bursa Jepang
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa kawasan Asia dan Pasifik masih di bawah tekanan pada pembukaan perdagangan saham hari ini. Bursa Jepang dihantui anjloknya saham Toshiba dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2017 menimbulkan sentimen negatif di bursa Korea Selatan.
Dilansir CNBC, Kamis 29 Desember 2016, indeks Nikkei 225 dibuka turun 0,82 persen. Selain terjerat anjloknya saham blue chips, penguatan yen terhadap dolar Amerika Serikat dan kinerja buruh Wall Street turut membebani bursa Jepang.
Saham Toshiba dibuka turun 18,10 persen, mendekati batas bawah penurunan harian bursa Tokyo yaitu 20 persen. Investor merespons penurunan rating utang jangka panjang Toshiba oleh lembaga pemeringkat global Standard & Poor's (S&P).
Di Australia, indeks ASX 200 tergelincir 0,38 persen. Tertekan kinerja negatif sub indeks utilitas yang merosot 1,58 persen. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan dibuka lebih rendah 0,38 persen pagi ini.
Investor di Korea Selatan merespons penurunan perkiraan produk domestik bruto (PDB) yang diumumkan Kementerian Keuangan negeri gingseng itu untuk 2017. Ekonomi Korsel diperkirakan hanya tumbuh 2,6 persen dari sebelumnya 3 persen pada tahun depan.
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka di perdagangan AS turun 0,74 persen menjadi US$53,66 per barel. Sedangkan, minyak Brent turun 0,29 persen menjadi US$55,93 per barel.