Pemerintah Realistis Hadapi Situasi Ekonomi Saat Ini

Wakil Ketua Umum DPP PAN, Taufik Kurniawan.
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menilai ekonomi dalam negeri cenderung stabil dalam batas yang telah diprediksi meski tidak bisa berharap terlalu muluk.

Buka Perwakilan di 5 Negara, Ekonomi Kreatif RI Mulai Ekspansi ke Eropa

“Berkaca pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 5 persen (y-o-y) akhir tahun, terlihat ekonomi dalam negeri cenderung stabil,” ujar Taufik di Senayan, Selasa 27 Desember 2016.

Taufik menilai, stabilnya ekonomi dalam negeri itu didasarkan pada pertimbangan berbagai aspek perekonomian, baik di tataran global maupun domestik.

Resmi Ditutup, Warna-warni ICREFS 2023 Gekrafs Sukses Hadirkan 17 Sub Sektor Ekonomi Kreatif

Hanya saja Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa berharap terlalu muluk mengingat kondisi ekonomi global masih sangat rapuh untuk dijadikan acuan pertumbuhan yang tinggi.

“Saya sepakat dengan pemerintah yang senantiasa realistis dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. Karena itu pula, kita bisa memahami sepenuhnya mengapa pemerintah menetapkan asumsi target pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tahun 2017 sebesar 5,1 persen,” ujarnya.

Sandiaga Uno Apresiasi Pelaku Ekonomi Kreatif yang Terus Beradaptasi

Meski demikian, target pertumbuhan tersebut akan bisa terealisasi dengan berpegang pada efektivitas kebijakan pemerintah dalam memitigasi resiko ekonomi dalam negeri maupun luar negeri, ujarnya. Begitu juga halnya dengan perkembangan reformasi ekonomi dengan serangkaian jilid yang telah dijalankan selama ini.

“Mitigasi resiko ini perlu diperhatikan dengan seksama. Realitas perekonomian dalam negeri yang cenderung stagnan (stabil) tidak lepas dari perlambatan ekonomi global,” ujarnya.

Ia menilai, pertumbuhan di kisaran 5 persen yang lebih tinggi dari triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya berkisar 4,7 persen cukup menggembirakan.

Pada bagian lain, dia mengatakan bahwa suatu hal yang sulit dipungkiri adalah pertumbuhan yang stabil tersebut tidak lepas dari sumbangan terbesar dari sektor konsumsi (53,8 persen) dan investasi (31,6 persen). Keduanya menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan tahun ini.

"Namun demikian, pada saat yang sama pengetatan dan penurunan pengeluaran anggaran pemerintah di tahun ini tentu saja akan berimbas pada target pertumbuhan 2017 yang akan datang," ujarnya menambahkan.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya