Jokowi Resmikan Tiga Proyek PLTP Senilai Rp6,18 Triliun

Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi senilai US$532,07 atau setara Rp6,18 triliun pada hari ini, Selasa, 27 Desember 2016. Ketiga proyek ini dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha dari PT Pertamina (Persero). 

Sinergi PLN IP dengan PGE Optimalkan Potensi Besar Energi Panas Bumi RI

Proyek tersebut yaitu, PLTP Lahendong Unit V dan VI di Tompaso, Minahasa Sulawesi Utara dengan kapasitas 2x20 MW dan nilai investasi US$282,07 juta atau setara Rp3,3 triliun. Lalu, Proyek PLTP Ulubelu unit III di Tanggamus, Lampung dengan kapasitas 1x55 MW dengan nilai investasi sebesar US$250 juta yang setara dengan Rp2,8 triliun.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan pengembangan proyek ini merupakan contoh yang baik dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Ia menyebutkan berdasarkan data yang diterima ada sebanyak 2.750 tenaga kerja lokal diserap oleh ketiga proyek tersebut. 

Kinerja Produksi PGE Kuartal III-2023 Meningkat 4,3 Persen

"2.750 masyarakat lokal ini mendapatkan pekerjaan di unit V dan VI dan Ulubelu. Jadi ini adalah jumlah yang tidak sedikit," kata Jokowi di lokasi peresmian PLTP Lahendong unit V dan VI, Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa, 27 Desember 2016.

PLTP Lahendong Unit V dan VI di Minahasa, Sulawesi Utara.

Penandatanganan Perjanjian Way Ratai, Kerja Sama Chevron dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

Suasana PLTP Lahendong Unit V dan VI di Minahasa, Sulawesi Utara.

Menurut Jokowi, proyek seperti inilah yang akan menjadi fokus pemerintah ke depan. Ia yakin dengan banyaknya proyek kelistrikan ke depan, akan menyerap pekerja lokal lebih banyak. 

"Ini jumlah yang tidak sedikit, padahal ada banyak sekali pembangkit listrik yang sedang dan akan dikerjakan hingga 2019 ke depan," ujar Mantan Wali Kota Solo tersebut.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto serta Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.

"Pertamina selaku induk usaha Pertamina Geothermal Energy memberikan apresiasi pada seluruh pekerja yang berhasil membuktikan kompetensi utamanya dengan menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal sehingga lebih cepat bantu pemerintah dalam memperluas layanan listrik untuk masyarakat," ujar Dwi Soetjipto. 

Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke PLTP Lahendong Unit V dan VI

Presiden Jokowi saat mengunjungi PLTP Lahendong unit V dan VI di Sulawesi Utara

Seperti diketahui, PLTP Lahendong unit V dan VI mulai dikerjakan sejak 5 Juli 2015 dengan target penyelesaian masing-masing Desember 2016 dan Juni 2017, namun sukses dikerjakan lebih cepat menjadi 15 September 2016 atau lebih cepat tiga bulan untuk unit V dan 9 Desember 2016 atau lebih cepat enam bulan untuk unit VI.

Berdasarkan data Pertamina, Selama pelaksanaan proyek menyerap tenaga kerja lokal tidak kurang dari 1.800 orang, dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 42,68 persen.

PLTP Lahendong Unit V dan VI yang menggunakan skema total project (hingga menghasilkan listrik) tersebut telah menambah kapasitas pembangkit di area Lahendong  menjadi 120 megawatt dan memperkuat sistem ketenagalistrikan di Minahasa Sulawesi Utara, dengan tidak kurang dari sekitar 240 ribu rumah tangga teraliri listrik.

Sementara itu, PLTP Ulubelu unit III mulai dikerjakan pada 5 Juli 2015 dengan target selesai Agustus 2016, namun berhasil masuk ke dalam sistem pada 26 Juli 2016 atau lebih cepat satu bulan. Proyek yang berlokasi di Tanggamus, Lampung ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 3.000 orang, dengan TKDN mencapai 50,89 persen.

"Proyek-proyek yang diresmikan hari ini total nilainya US$532,07 juta atau setara dengan Rp6,18 triliun dari total Rp26 triliun yang dianggarkan Pertamina untuk proyek yang sedang berjalan sampai dengan 2020," kata Dwi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya