Pemerintah Akui Sulit Capai Proyek Listrik 35 Ribu MW
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengakui, bahwa target program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt sulit untuk dicapai. Pemerintah lebih memilih untuk realistis dalam proyek yang ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.
"Menurut saya, sangat sulit (mengejar target 35 ribu megawatt)," kata Jonan, saat ditemui di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 24 Desember 2016.
Jonan memperkirakan, dalam dua tahun ke depan, hanya akan ada tambahan sekitar 20 ribu megawatt untuk mega proyek tersebut. Meski begitu, mantan Bos PT Kereta Api Indonesia itu meyakini, kebutuhan itu akan tetap mencukupi persoalan kelistrikan di Indonesia.
Apalagi, saat ini kondisi cadangan listrik secara nasional hanya mencapai 30 persen. Dengan adanya tambahan tersebut, maka ini tentu akan memberikan sedikit angin segar bagi perkembangan sektor kelistrikan. Persoalan pemadaman yang kerap terjadi pun bisa diminimalisir. "Mudah-mudahan, masalah pemadaman itu bisa teratasi," katanya.
Terkait dengan persoalan pembebasan lahan yang menjadi penyebab melambatnya progres proyek tersebut, eks Menteri Perhubungan itu mengaku akan terus mengejar hal tersebut. Berbagai upaya pun akan dilakukan, untuk mengaliri listrik di seluruh wilayah Indonesia.
"Tantangannya, kebutuhan listrik seringkali mendahului ketersediannya. Ini makanya ada program 35 ribu, plus ada juga pembangunan yang tujuh ribu. Ini harus dikejar," katanya. (ase)