Perkembangan Sukuk Negara Positif, Pemerintah Berbunga Hati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melantik Kepala BKF di kantornya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Pemerintah menggelar silaturrahmi dengan stakeholder keuangan syariah dalam rangka satu windu surat berharga syariah negara atau sukuk negara. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkembangan sukuk negara saat ini sangat mengembirakan, usai diterbitkan delapan tahun silam atau pada 2008. 

"Delapan tahun sukuk negara diterbitkan telah sangat berkembang sangat baik. Melalui penerbitan sukuk negara pemerintah dapat menyediakan instrumen keuangan berbasis syariah yang aman, kredibel bagi masyarakat Indonesia," kata Ani sapaan akrab Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Jumat 23 Desember 2016.

Padahal, ia ingat, sepuluh tahun yang lalu. Sukuk merupakan instrumen keuangan alternatif di tataran dunia.  

"Sepuluh tahun lalu, ini merupakan instrumen baru yang masih berkembang. Maka tak heran membuat pemerintah beserta stakeholder harus bekerja sangat keras, dalam penyusunan rancangan undang-undangnya maupun dalam penerbitan surat berharga pertama syariah atau sukuk negara," tutur dia. 

Ani menerangkan, sukuk negara sangat dibutuhkan oleh industri keuangan syariah, maupun investor individu, yang ingin memiliki preferensi untuk mendapatkan instrumen berbasis syariah. 

Sebab, sukuk merupakan instrumen investasi yang sangat tepat bagi individual investor di Indonesia, yang saat ini memiliki minat yang makin besar untuk mendapatkan instrumen yang berbasis syariah. 

"Hingga saat ini telah diterbitkan delapan seri sukuk negara retail dan satu seri sukuk tabungan dengan capaian nilai penerbitan sukuk yang makin tinggi. Sukuk terakhir yang diterbitkan pada Maret 2016 lalu dengan nilai mencapai  Rp31,5 triliun, dibeli oleh 48, 844 investor individu warga negara Indonesia," kata dia. 

Obligasi Ritel ORI020 Terbit, Tingkat Kupon 4,95 Persen per Tahun

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Keuangan dengan Majelis Ulama Indonesia dalam penerbitan dan pengembangan sukuk negara. 

Pemberian penghargaan pun tak ketinggalan diberikan kepada stakeholder pasar sukuk negara. Diharapkan, dengan itu peran dan kinerja semua pihak bisa ditingkatkan dalam upaya pengembangan pasar sukuk negara, demi mewujudkan pasar keuangan yang inklusif, dalam dan likuid. 

Kemenkeu Utak-atik Anggaran Bersiap COVID-19 Jadi Endemi

"Pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi atas peran kementerian/lembaga dan industri keuangan dalam upaya pengembangan pasar sukuk negara," kata Menkeu. 

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Untuk nilai BMN berupa tanah di 12 PTNBH. Jenis aset PTNBH terbagi menjadi dua yang salah satunya tanah.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2022