Terobosan Ilmuwan Ini Disebut 'Neraka di Bumi'

partikel tuhan simulasi dari komputer
Sumber :
  • http://www.rinagu.com

VIVA.co.id – Tim ilmuwan internasional yang tergabung dalam eksperimen ALPHA, untuk pertama kalinya mampu mengukur panjang gelombang cahaya yang dipancarkan dari atom antihidrogen yang merupakan antimateri.

Periset BRIN Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Dunia, DPR: SDM RI Memang Mampu Bersaing

Dikutip dari Purdue, Jumat 23 Desember 2016, eksperimen yang dilakukan menggunakan akselerator partikel energi tinggi di European Organization for Nuclear Research (CERN), Swiss bertujuan mengukur fundamental presisi dari atom antimateri. Penelitian mengharapkan menemukan perbedaan antara materi dan antimateri. 

Penelitian itu tentang bertujuan untuk mengukur materi dan antimateri dan bisa juga menjelaskan kenapa segala sesuatu yang kita lihat saat ini terbuat hanya dari materi saja.  

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Temuan ini menandai langkah penting untuk menjawab salah satu teka teki terbesar dalam alam semesta. 

Dalam teori asal usul alam semesta menunjukkan, sebelum momen Big Bang terjadi, materi dan antimateri bagiannya sama, namun setelah Big Bang, antimateri lenyap dan menyisakan sedikit materi, yang memungkinkan pembentukan planet dan bintang. 

Bahtera Nuh Siap Dibangun, Lokasinya Jauh Banget

Peneliti di CERN telah menghabiskan beberapa dekade meneliti bagaimana cara menciptakan antimateri dari atom yang paling dasar, hidrogen. Dalam menciptakan antimateri itu, ilmuwan menjebak antimateri dalam waktu yang cukup lama selama pengujian. 

Namun hasil kerja keras ilmuwan itu mendapat penolakan dari kalangan kelompok agama.

Dalam artikelnya laman Christian Truther, dilaporka Daily Mail, penolak mengklaim eksperimen terbaru antimateri ilmuwan itu berarti CERN telah menciptakan 'neraka di Bumi'. 

"Antimateri adalah berlawanan dengan materi. Antimateri bukan fisik, itu adalah spiritual. CERN membuat neraka di Bumi," jelas Emily dalam tulisannya di laman tersebut. 

Dalam gagasannya, Emily memaparkan penjelasan ilmiahnya untuk mendukung klaimnya. 

"Antimateri akan menjadi partikel bermuatan iblis yang diambil dari lubang (neraka), itu akan membawa kekacauan dan kehacuran," tulis Emily. 

Dia mengibaratkan dengan analogi yang mudah bahwa antimateri adalah neraka dan materi adalah surga. 

Sementara ilmuwan membantah klaim dari penolak temuan tersebut. Ilmuwan menegaskan temuan mereka bukan 'neraka di Bumi’.

Dalam studi belum lama ini, saat menstimulasi dengan laser, antimateri berupa antihidrogen memproduksi cahaya pada frekuensi ultraviolet yang sama seperti  yang terjadi pada hidrogen. 

Ilmuwan mengatakan, dengan menambahkan energi berupa laser ke atom tersebut, bertujuan melihat apakah ada cahaya yang diserap dan dipancarkan antimateri. Proses penyerap dan memancarkan cahaya ini disebut sebagai spektroskopi. 

Hasil dari studi peneliti menunjukkan, antimateri itu menyajikan pelangi atau grafik yang menunjukkan distribusi warna tertentu. 

"Yang kita miliki satu warna. Tapi itu jenis yang paling mendasar, karena itu salah satu yang dapat kita ukur paling akurat," jelas Jeffrey Hangst, anggota dan tim yang bekerja dalam eksperimen ALPHA di CERN. 

Ilmuwan kini merencanakan memperbaiki percobaan, dengan menggunakan teknik yang dikembangkan untuk hidrogen selama dua abad terakhir ini. Tujuannya agar mereka bisa memetakan secara rinci dan tepat spektrum atom antihidrogen. 


 

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Sebuah planet baru bernama Barnard b telah ditemukan mengelilingi bintang terdekat kedua dari Bumi, yaitu bintang Barnard.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2024