Persiapan Infinix Hadapi Aturan TKDN 2017
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Vendor smartphone asal Hong Kong, Infinix menyatakan siap menghadapi aturan baru komposisi Tingkat Kandungan Dalam Negeri, yakni menjadi 30 persen pada awal 2017.
"Ini (TKDN) tantangan dan tidak mudah. Buat infinix, sudah selangkah lebih maju dan ada partner untuk masalah TKDN. Tapi kami akan tunduk aja gimana regulasi pemerintah. (Adanya) perubahan (bikin) lumayan galau. Nanti (Infinix) akan menyesuaikan," kata Country Manager Infinix Mobility Indonesia, Marcia Sun saat peluncuran Zero 4 dan Zero 4 Plus di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 21 Desember 2016.
Masalah komposisi TKDN dengan konfigurasi antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), Marcia menyatakan, masih dalam diskusi dengan partner lokal mereka.
Ponsel 4G Infinix sudah dirakit di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut milik PT Haier Electrica Appliances yang digandeng Infinix untuk memproduksi ponsel-ponselnya yang berkonektivitas 4G. Satu lagi pabrik Infinix ada di Batam.
Kementerian Perindustrian akan mengatur ulang perhitungan porsi Tingkat Kandungan Dalam Negeri untuk smartphone 4G LTE. Sayangnya, langkah ini tidak disambut baik oleh para produsen ponsel yang mengaku sudah mengeluarkan banyak biaya guna membangun pabrik, demi memenuhi aturan TKDN yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Dalam penghitungan baru itu dibuat lima skema komposisi TKDN smartphone 4G LTE. Skema pertama berupa 100 persen TKDN hardware dan nol persen software. Kedua, 75 persen hardware dan 25 persen software.
Ketiga, 50 persen hardware dan 50 persen software. Keempat, 25 persen hardware dan 75 persen software. Terakhir adalah nol persen hardware dan 100 persen software.