Pernikahan Robot dan Manusia Diprediksi 35 Tahun Lagi
- www.reinha.com
VIVA.co.id – Sebelum tahun 2050, pernikahan pertama manusia dengan robot akan terjadi. Ini berdasarkan prediksi dari ahli robot seks dunia, Dr. David Levy.
Penulis buku Love and Sex with Robots itu akan terjadi dalam kurun 35 tahun ke depan. Selanjutnya, hal ini akan makin menjadi tren karena manusia akan lebih merasa nyaman berada dekat dengan robot, ketimbang dengan sesamanya. Bahkan robot pun diperkirakan akan lebih menarik ketimbang manusia.
"Prediksi sebelumnya, robot dan manusia akan bercampur pada 2050, namun ternyata fenomena ini akan terjadi lebih cepat. Seks dengan robot pun akan lebih dirasa nikmat karena artificial intelligence semakin canggih dan bisa memenuhi hasrat seksual manusia," ujar Levy, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 21 Desember 2016.
Levy menuturkan jika akan semakin banyak pria yang lebih memilih membeli robot seks di masa depan. Bahkan, lebih dari separuh pria di dunia akan membeli robot tersebut. Namun jika tidak berhati-hati, Levy memperingatkan, robot akan merugikan manusia pasangannya itu.
"Intinya, semakin popularnya robot, bahkan sampai menjadi teman di dalam kamar, dibutuhkan etika sistem dan regulasi yang mengatur perkembangan serta penggunaan robot. Ini tidak bisa dihindari lagi," kata Levy, yang tinggal di London.
Ini sangat sesuai dengan riset sebelumnya yang pernah dilakukan oleh University of London. Riset yang melibatkan 263 pria heteroseksual berusia 18 sampa 67 tahun itu menyebut sekitar 40,3 persen partisipan bersedia membeli robot seks. Hal ini terungkap setelah mereka dipertontonkan sebuah video berdurasi dua menit yang menampilkan robot humanoid wanita.
"Masa depan robot ini akan semakin besar jika robot-robot tersebut memiliki wajah seperti layaknya selebriti. Anda bisa bayangkan ketika banyak orang berkata, 'saya punya robot mirip Angelina Jolie dan dia sangat hebat di ranjang'," papar Levy.
(ren)
Astronot Tidak Bisa Lepas dari Seks
Para peneliti menyatakan bahwa seks akan menjadi bagian penting bagi astronot yang melakukan misi panjang di luar angkasa karena dampak positifnya untuk fisik dan mental.
