Investasi Tambang RI Kecil karena Aturan Sering Berubah
- MARKO DJURICA/REUTERS
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, mengungkapkan, investasi pertambangan di Indonesia masih kalah jauh dibanding negara lain. Jonan menyebut, penyebabnya adalah tidak konsistennya pemerintah Indonesia dalam membuat aturan di sektor pertambangan.
Jonan membandingkan investasi pertambangan di Indonesia kalah jauh dengan salah satu negara di Afrika bagian tengah, Republik Demokratik Kongo.
"Saya kasih contoh gini, misalnya di Kongo. Sampai sekarang tingkat keamanannya dibanding negara lain masih di bawah, tapi investasi di bidang pertambangan jauh lebih tinggi daripada indonesia," kata Jonan dalam diskusi akhir tahun “Mineral dan Batu Bara” di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.
Menurut Jonan, investasi di sektor pertambangan perlu ditingkatkan dengan aturan yang lebih baik ketimbang negara lain. Padahal, Indonesia justru lebih nyaman untuk berinvestasi dari sisi keamanan.
"Padahal tingkat keamanan dan politik kita jauh lebih baik," kata dia.
Menurut mantan menteri perhubungan itu, aturan yang sering berubah itu pun telah disoroti oleh salah satu lembaga riset internasional. Lembaga itu menyatakan bahwa yang menjadi penyebab minimnya investasi di Indonesia adalah aturan.
"Salah satu komentar riset internasional, itu karena peraturan sering diubah-ubah. Dan aturan itu justru tidak dihormati," kata dia.