Pengguna Motor Masih Banyak yang 'Ngawur'
- viva.co.id/Jeffry Sudibyo
VIVA.co.id – Mengendarai sepeda motor memang tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, masih banyak masyarakat pengguna motor di Indonesia yang hanya sekadar jalan, tapi masih lupa akan keselamatan dirinya dan orang lain.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), mengatakan, masih banyak pengguna motor yang belum sadar sepenuhnya soal keselamatan. Kata dia, keselamatan itu bukan hanya untuk dirinya saja, tapi orang lain juga. Sebab, jalan raya itu bukan milik sendiri tapi tentu milik bersama.
Oleh sebab itu, Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bersama JDDC kembali menggelar Road Safety Campaign 2016 yang keempat kalinya dengan tema Safety Riding Training yang mengajak beberapa komunitas dan jurnalis di Bogor, Minggu 18 Desember 2016 kemarin.
Wilfridus Zenobius Kolo, ketua pelaksana Road Safety Campaign 2016, mengatakan, safety riding ini ada pengetahuan teori dan praktik. Kata dia, ini sudah menjadi tahun keempat dan total kali ini diikuti 60 peserta.
"Praktik terdiri dari 12 modul yakni harsh braking, counter weight lurus, counter weight u turn, tight maneuvering, counter steering lurus, counter steering circle of 8, balancing, macadam, ascending, braking dan swerve, cornering dan braking, serta judge dan react," ujarnya.
Putri Annisa Lucy Prigita, dari Honda Sonic Owner Indonesia Chapter Bogor yang mengikuti kegiatan ini, menuturkan, dengan belajar safety riding seperti ini, ia jadi tahu ternyata mengendarai motor yang benar itu tak semudah bayangan.
“Kalau bawa motor biasa sehari-hari kan kita sering ikut ego sendiri, nah di sini kan di atur dan yang bener itu bagaimana," katanya.
Sebagai informasi, dari data kecelakaan lalu lintas Korps Lalu Lintas Korlantas Polri sepanjang 2015 terjadi sekitar 95 ribu kejadian kecelakaan dengan 20 ribuan orang meninggal. Sementara, di semester pertama 2016 terjadi 52 ribuan kejadian dengan sekitar 11 ribu orang meninggal.